Jakarta, CNN Indonesia --
Zulfadhli (69), pria paruh baya yang berasal dari Solok, Sumatra Barat pergi merantau dan menginjakkan kakinya di Jakarta pada 1989. Zulfadhli yang biasa dipanggil Pak Fadhli ini awalnya datang ke jakarta menjadi
supplier besi tua untuk pabrik-pabrik di Jakarta, namun setelah beberapa waktu menjadi
supplier ia berfikir untuk mengolah sendiri besi yang ia sediakan untuk pabrik-pabrik menjadi kompor minyak yang banyak dikenal warga jakarta sebagai kompor cawang.
Kesuksesannya dalam memproduksi kompor minyak terhenti pada akhir 90-an, akibat subsidi dan seruan untuk beralih ke kompor gas. Momen tersebut memangkas pendapatan Zulfadhli, tahun demi tahun usahanya mulai mememudar, namun dengan dalih demi negara Zulfadhli mengaku rela dan mau mengalah demi negara.
Sudah pernah menikmati kejayaan kompor minyak pada zamannya, kini Zulfadhli merasa cukup dan ingin menikmati masa tuanya dengan bersyukur dengan apa yang sudah ia capai selama ini.