Mahfud MD Ungkap Kronologi Penunjukan oleh Jokowi Pekan Depan

Kustin Ayuwuragil | CNN Indonesia
Sabtu, 11 Agu 2018 19:32 WIB
Anggota Dewan Pengarah BPIP Mahfud MD mengatakan Jokowi tak perlu merasa bersalah karena tak jadi menggandeng dirinya sebagai cawapres.
Anggota Dewan Pengarah BPIP Mahfud MD mengatakan Jokowi tak perlu merasa bersalah karena tak jadi menggandeng dirinya sebagai cawapres. (Foto: CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD mengatakan Jokowi tak perlu merasa bersalah karena tak jadi menggandeng dirinya sebagai cawapres.

Dia juga bakal menjelaskan bahwa dirinya tak dizalimi oleh Jokowi pada pekan depan.

Melalui akun Twitternya, @MohMahfudMD, Mahfud mengatakan bahwa keputusan Jokowi memilih Ma'ruf adalah realitas politik yang tak terhindarkan. Mengaku kaget, Mahfud bilang merasa tidak kecewa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sy sdh bertemu berdua dgn Pak Jkw. Sy memaklumi pilihan itu sulit dihindarkan. Sy bilang, Pak Jkw tak perlu merasa bersalah. Itu hak beliau utk memutuskan yg terbaik," tulis Mahfud, Sabtu (11/8).

Dia meminta maaf sekaligus berterima kasih atas dukungan masyarakat padanya untuk menjadi cawapres Jokowi. Mahfud merasa banyak sekali simpati masyarakat yang dirasakannya melalui ribuan pesan berisi pernyataan maupun pertanyaan.

Mahfud menilai bahwa tak penting siapa menjadi cawapres asalkan NKRI terawat dengan baik. Dirinya sudah berusaha, namun Tuhan yang menentukan.


"Bagi kita yang terpenting NKRI ini terawat dgn baik. Keberlangsungan NKRI jauh lbh penting daripada sekedar nama Mahfud MD dan Ma'ruf Amin. Scr agama, sy dkk sdh berusaha tapi Tuhan jua yg menentukan. Tidak ada daya atau hal yg bs diberdayakan tanpa izin Allah," lanjutnya.

Mahfud juga menilai bahwa keputusan Jokowi sudah sesuai dengan hak dan mekanisme konstitusional. Dia meminta masyarakat untuk menerima keputusan itu sebagai kesadaran konstitusional.

"Alangkah ngeri hidup bernegara kalau kita tak punya kesadaran berkonstitusi dan berhukum! Itu yg hrs ditekankan utk merawat NKRI," imbuhnya.

Kronologi Pemilihan

Selanjutnya, Mahfud mengatakan dia akan menerangkan kronologi pemilihan cawapres yang dia alami. Hal itu untuk menghindari meluasnya anggapan bahwa dia dizalimi oleh Jokowi.

Dia berjanji untuk menyampaikan fakta yang dia alami, bukan opini. Keterangan tersebut akan disampaikannya pada pekan depan.

"Pro @dr_tompi benar sy sdh legowo, semua sdh berlalu sbg realitas politik. Tp reaksi masyarakat yg menganggap sy didzalimi semakin meluas: ada yg menangis, ada yg memobilissi perubahan pilihan politik dgn marah. Jadinya, Minggu depan akan sy jelaskan kronologinya agar tak kisruh," tulisnya membalas cuitan Tompi di Twitter.

Sebelumnya, Mahfud MD sudah diduga kuat akan menjadi pendamping Jokowi dalam Pilpres 2019. Namun pada detik-detik terakhir, Jokowi mengumumkan Ma'ruf amin sebagai cawapresnya. (asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER