Bandung, CNN Indonesia -- DPW PKS Jawa Barat menegaskan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mundur dari pencalonan legislatif DPR RI pada Pemilihan Legislatif 2019.
Sekretaris DPW PKS Jabar, Abdul Hadi Wijaya, keputusan pengunduran Aher itu dilakukan atas instruksi DPP PKS.
"Yang sudah terkonfirmasi penarikan beliau dari pencalonan anggota dewan. Tentang penugasan yang seperti ini ada tim khusus dan itu penanggungjawabnya ada di DPP PKS," ujar Abdul Hadi saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Senin (13/8/2018).
Hadi mengatakan keputusan mundurnya pria yang karib disapa Aher itu pun sudah disampaikan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 31 Juli 2018.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Aher diproyeksikan PKS menjadi bakal caleg untuk DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Jabar II, Kabupaten Bandung.
Sejauh ini, Abdul Hadi mengatakan belum ada nama yang menggantikan Aher dalam Pileg 2019. Meski begitu, istri Aher, Netty Prasetyani dan anak sulungnya, Khobbab Heryawan tetap maju menjadi salah nama yang maju sebagai calon anggota dewan legislatif.
Ketika ditanyakan instruksi yang diberikan kepada Aher setelah pencabutan berkas pendaftaran caleg, Abdul Hadi mengaku tidak mengetahui akan hal tersebut.
"Ya itu kan yang sama-sama belum kita tanya apa. Di kita sudah menjadi semacam kebisaan yang seperti itu di level wilayahnya menunggu instruksi," kata dia.
Namun, menyikapi kabar terkait munculnya nama Aher sebagai pengganti Sandiaga Uno di kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Abdul Hadi menyatakan belum mengetahuinya. Sandiaga sendiri maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
"Kalau secara kapabilitas pasti beliau mumpuni, namun apakah pengusaannya seperti apa saya tidak tahu ya," ujarnya.
Ia pun menegaskan tidak ada permintaan khusus dari PKS untuk mendampingi Anies Baswedan sebagai pengganti Sandiaga Uno di DKI Jakarta.
"Sama sekali tidak ada minta-minta atau lobi-lobi, yang ada memberi masukan lalu diperintahkan kita jalankan. Dengan begitu jadi enak, enggak ada beban ke depannya," jelasnya.
Sandiaga Uno (kanan) memilih mundur dari jabatan Wagub DKI demi mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto (kiri) menjadi bakal peserta Pilpres 2019. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Selain Aher, ada dua nama lain yang juga digadang menggantikan Sandiaga Uno di kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dua nama lain itu adalah Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera dan Wakil Ketua DPRD DKI yang juga Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik.
Anies sendiri saat dikonfirmasi pada pagi tadi enggan menjawab dulu perihal pengganti Sandi yang memutuskan mundur untuk menjadi peserta Pilpres 2019 sebagai bakal cawapres bagi Prabowo Subianto.
(hyg/kid)