Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo serta Ma'ruf Amin Farhat Abbas menganggap pengakuan Mahfud MD soal kegagalan di balik pencalonan cawapres berpotensi memecah belah PKB dan NU.
"Jadi ini saya anggap Pak Mahfud mengarahkan atau membelokkan cerita itu ya agar NU dan PKB tidak solid," kata Farhat Abbas di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (15/8).
Pernyataan Farhat disampaikan menyikapi pernyataan Mahfud mengenai manuver Rais Aam Ma'ruf Amin kepada Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) sehingga dirinya tak jadi cawapres di detik-detik terakhir. Mahfud mengaku tahu hal itu dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Farhat menegaskan PKB dan PBNU sudah sedari awal mendukung 100 persen pasangan Jokowi dan Maruf Amin.
"Tidak mungkin figur seperti Pak Muhaimin membocorkan atau menuduh NU tidak akan mendukung Pak Jokowi kalau (cawapresnya) Pak Mahfud. Itu tidak mungkin," tutur calon legislatif PKB ini.
Ia berpendapat sewajarnya Cak Imin yang paling marah ketika Jokowi memutuskan memilih yang lain. Sebab, PKB sudah membentuk JOIN, relawan pasangan Jokowi-Cak Imin.
"Harusnya yang paling ribut atau paling marah adalah Pak Muhaimin. Sudah JOIN tapi tidak diberi kesempatan. Tapi Pak Muhaimin berbesar hati mengatakan ini adalah warga PKB dan warga NU," ucapnya.
Farhat mengaku memahami apabila timbul kekecewaan dari Mahfud. Dia berharap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu dapat menerima dukungan seluruh partai koalisi yang diberikan kepada Maruf Amin.
(gil)