Cerita Ahok soal Keberanian Gus Dur saat Bertemu Yenny Wahid

Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menceritakan soal keberanian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang kehilangan jabatannya sebagai pemimpin terkait dengan pembelaannya soal perkemanusiaan.

Cerita itu ia tuliskan dalam secarik kertas surat kepada anak kedua Gus Dur, yakni Yenny Wahid pada Senin (20/8), saat keduanya bertemu di Mako Brimob.

Ahok meminta Yenny Wahid untuk ikut berjuang untuk perikemanusiaan, toleransi, dan keadilan, tiga hal yang diinginkan Gus Dur untuk terus dilakukan.


"Jangan takut kehilangan jabatan," kata Ahok mencontohkan peristiwa yang menimpa Gus Dur dahulu. 

Gus Dur sendiri lengser pada 2001 usai diterpa kasus Bulog Gate yang dinilai politis. Dia kemudian digantikan oleh Megawati Soekarnoputri.

Lihat juga: Jokowi, Pancasila dan Politik Identitas di Pilpres 2019

"Kalau kita saat ini menghadapi tantangan, gunakan perspektif yang benar, tantangan-tantangan ini bukan untuk menjatuhkan kita," tulis Ahok dalam surat itu, dikutip Rabu (22/8).

Tantangan itu, kata Ahok, bukan untuk menjatuhkan Indonesia, tetapi menantang rakyat untuk tak lelah berjuang demi kelangsungan hidup anak bangsa.

"Semoga Tuhan memberi kita damai sejahtera dan kekuatan," kata Ahok.

Lihat juga: VIDEO: Remisi, Hadiah untuk Ahok di Hari Kemerdekaan

Yenny pun menggunggah surat tersebut di akun instagram pribadinya pada Selasa (21/8). Surat itu diberikan Ahok atas kunjungan Yenny Wahid pada awal pekan ini.

Peneliti Wahid Foundation Alamsyah M. Djafar menceritakan pertemuan antara keduanya membuat suasana haru.

"Baru saja duduk di kursi hijau yang menghadap meja bundar berbalut kain warna putih, tangis Mbak Yenny pecah," kata Alamsyah dalam akun Facebook.

Walaupun demikian, dia juga menceritakan bagaimana Ahok banyak bercerita dan bercanda selama pertemuan tersebut. (asa)