Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan menyampaikan alasan utamanya tak ingin maju sebagai calon wakil presiden pada pemilihan presiden (
pilpres) 2019 mendatang.
Anies mengaku tak ingin memunculkan stigma negatif pada calon gubernur DKI Jakarta yang akan datang bahwa gubernur yang terpilih di DKI Jakarta bakal meninggalkan jabatan sebelum menuntaskan janji kampanyenya.
"Saya takut pilkada tahun depan kalau ada yang maju, orang enggak berani lagi titip kepercayaan, karena ternyata kalau sudah jadi Gubernur lalu ditinggalkan," kata Anies di kantor DPP PAN, Senopati, Jakarta Selatan, Kamis malam (23/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut telah sejak lama menyampaikan keinginannya untuk tetap berada di Jakarta dan menuntaskan semua janji kampanye hingga lima tahun ke depan. Hal itu bahkan telah dia sampaikan secara langsung kepada Prabowo Subianto.
"Saya sampaikan bukan sekali dua kali. Berkali-kali saya sampaikan kepada beliau, saya ingin tunaikan janji dan janji saya itu ingin kerja di DKI sampai tuntas," kata Anies.
Anies mengaku ingin menjaga amanah rakyat Indonesia khususnya warga Jakarta yang telah memilih dirinya sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
"Saya ingin jaga amanah, saya tidak ingin rakyat di Indonesia kehilangan kepercayaan pada janji politik sudah terlalu sering janji politik tidak ditunaikan saya tidak mau masuk diantara orang-orang itu," kata Anies.
Anies juga mengaku tak ada ajakan khusus kepada dirinya untuk menjadi juru kampanye Prabowo-Sandiaga. Prabowo beserta parpol koalisi justru meminta Anies fokus di Jakarta dan tidak terlibat dalam pilpres mendatang.
"Dari awal sudah bilang Anies konsen Jakarta saja, itu Pak Prabowo loh yang bilang Anies jangan terlibat urusan partai," kata dia.
(agi)