Panitia Bersihkan Tes CPNS dari Jimat dan 'Orang Dalam'

Tim | CNN Indonesia
Rabu, 19 Sep 2018 15:19 WIB
BKN menyebut potensi kecurangan dalam perekrutan CPNS 2018, seperti jalur 'orang dalam' dan pemakaian jimat, dipangkas dengan pemeriksaan ketat.
Ilustrasi tes CPNS terkomputerisasi. (ANTARA FOTO/Jojon)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyebut potensi kecurangan dalam perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 dipangkas. Salah satu bentuknya adalah pemangkasan jalur 'orang dalam' dan pemakaian jimat.

Hal ini diungkap saat ditanya soal jaminan BKN tentang ketiadaan kecurangan dalam perekrutan CPNS. Menurut BKN, sistem saat ini sudah terkomputerisasi dan meminimalisasi penggunaan manusia. Alhasil, proses pun lebih transparan dan akuntabel.

"Kalau sudah begitu bagaimana kecurangannya? Selama ini khawatir [ada kecurangan lewat jalur] temen-teman di dalam. No!" ujar Humas BKN Mohammad Ridwan, di kantor BKN, Jakarta, Rabu (19/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahkan teman-teman [dari instansi di] daerah mengatakan mereka akan pastikan saat pemeriksa fisik tidak akan ada lagi yang pakai jimat dan sebagainya. 'Biar kami saja itu, Pak, karena kami tahu kultur di tempat kami'," imbuhnya, menirukan perbincangan dengan panitian CPNS dari pemerintah daerah (pemda).

Di samping itu, pihaknya juga telah membekali panitia seleksi nasional dengan tim IT untuk menanggulangi kecurangan. Ridwan mengatakan setiap satuan pansel telah dilengkapi dengan tim dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan Badan Siber Sandi Negara (BSSN).

Akses Lamban

Ridwan juga mengklaim pihaknya telah berkomunikasi pula dengan Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) agar mendapatkan akses yang lebih cepat dalam proses pendaftaran.

Sebab, setiap pelamar memang menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai nama pengguna atau username di situs sscn.bkn.go.id.

Efeknya, seringkali proses unggah data kependudukan lamban karena server data dukcapil juga digunakan oleh perbankan dan asuransi. Pendaftar seringkali menganggap server down saat proses pendaftaran.

"Ketika kita membuka akun baru kemudian itu juga alur bank. Itu ketika connect maka connect-nya ke server yang sama. Itu yang sedang kita komunikasikan dengan Dukcapil sehingga ada privillage [supaya lebih cepat mendapat data]," lanjutnya.

Selain itu, Ridwan juga mengatakan pihaknya telah mengantisipasi server BKN down melalui bekerjasama dengan perusahaan telekomunikasi.

"Kita katakanlah meminta upgrade traffic 1 GB yang sekarang bisa bertambah itu mereka akan membantu. Sehingga diharapkan server kita tetap akan live selama proses ini," ujarnya.

"Mudah mudahan [nggak down]," pungkas Ridwan.

(kst/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER