'Khayalan Setan' Ratna Sarumpaet Berhasil Kibuli Prabowo

Tim | CNN Indonesia
Rabu, 03 Okt 2018 15:48 WIB
Ratna Sarumpaet mengakui muka lebam yang dialaminya akibat operasi wajah di RSK Bina Estetika, Jakarta.
Ratna Sarumpaet mengaku telah melakukan operasi bedah muka di RSK Bina Estetika. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Aktivis Ratna Sarumpaet menyatakan peristiwa penganiayaan terhadap dirinya yang sudah kadung beredar di masyarakat adalah tidak benar.

Ratna yang mengaku sudah bertindak bodoh itu menyatakan bahwa pada tanggal 21 September dirinya menemui dokter ahli bedah di RSK Bina Estetika, Jakarta.

Ratna adalah anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ia kemudian menegaskan kekhilafannya karena membiarkan calon presiden Prabowo Subianto percaya dengan cerita soal penganiayaan dirinya. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Prabowo orang yang saya perjuangkan, orang yang saya cita-citakan memimpin bangsa ini ke depan, mengorek apa yang terjadi. Sampai kemarin di lapangan polo saya diam biarkan bergulir dengan cerita itu," kata Ratna saat konferensi pers di bilangan Tebet, Jakarta, Rabu (3/10).

Di lapangan polo, Hambalang, tempat ia dan Prabowo bertemu itu, Ratna mengaku sudah merasa bersalah. Namun, dia memilih tidak bisa mencegah Prabowo dan beberapa tamu yang datang.

"Itulah yang terjadi. Jadi tidak ada penganiayaan. Itu hanya khayalan entah setan mana. Saya tidak sanggup melihat Prabowo dan sahabat-sahabat saya membela dalam jumpa pers," pungkas Ratna.

Sebelumnya, pada Senin (1/10) malam beredar kabar bahwa Ratna dianiaya oleh orang tak dikenal. Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan berdasarkan penuturan Ratna terhadap dirinya, Ratna dianiaya di Bandung, Jawa Barat, 21 September lalu.

Ratna disebut Dahnil tak langsung membeberkan penganiayaan itu lantaran masih trauma. 

Sejumlah pihak dari kubu Prabowo-Sandi pun bereaksi atas kabar tersebut. Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menduga penganiayaan tersebut bermotif politik. Sementara Prabowo Subianto menyebutnya sebagai pelanggaran HAM.

"Apa yang dialami Ibu Ratna ini tindakan yang di luar kepatutan, tindakan jelas melanggar HAM dan tindakan pengecut karena dilakukan terhadap ibu-ibu yang usianya sudah 70 tahun," kata Prabowo di Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Selasa (2/10).

Merespons itu, kepolisian melakukan penyelidikan awal yang hasilnya sama dengan yang diakui Ratna hari ini. Dalam penyelidikan awal itu polisi menyatakan bahwa Ratna berada di Jakarta saat dugaan penganiayaan terjadi. 

Ratna berdasarkan data transaksi perbankan juga disebut polisi melakukan transaksi dengan pihak Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika.

Tonton juga video: Ratna Sarumpaet Mengaku Kibuli Prabowo dan Amien Rais
[Gambas:Video CNN]
(fri/dal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER