Jakarta, CNN Indonesia -- Cendekiawan muslim Azyumardi Azra mengimbau seluruh pihak untuk menahan diri dalam menanggapi kasus pembakaran bendera mirip seperti milik
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) oleh anggota
Bantuan Ansor Serbaguna (Banser), Nahdlatul Ulama (NU).
Sebelumnya, beredar video berisi belasan anggota Banser Garut membakar bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid yang mirip dengan bendera HTI pada perayaan Hari Santri, Minggu (21/10).
Azyumardi meminta kepada HTI selaku organisasi yang dilarang jangan lagi memprovokasi dengan mengibarkan benderanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua pihak agar menahan diri. HTI yang sudah terlarang sepatutnya jangan lagi memprovokasi dengan pengibaran benderanya dan penyebaran literaturnya. Pemuda Banser Ansor, jangan terprovokasi," tutur dia kepada
CNNIndonesia.com melalui pesan singkat.
Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak ikut terprovokasi atas kasus pembakaran bendera tersebut. Bila ada yang menemukan bendera hitam berlafadz tauhid jangan bertindak sendiri. Azyumardi mengatakan hal itu sebaiknya dilaporkan terlebih dahulu kepada pihak yang berwenang seperti aparat kepolisian.
"Supaya tidak menciptakan salah paham dan konflik di antara umat Islam Indonesia, bendera HTI atau ISIS yang ada kalimat syahadat sebaiknya diserahkan ke Polri, jangan dibakar," imbaunya.
Menurut Azyumardi pembakaran bendera seperti dilakukan Banser bisa terjadi lantaran massa tidak berpikir panjang atas dampak dari tindakannya.
"Mungkin karena emosi dan tidak berpikir panjang tentang reaksi yang bakal muncul," ujar dia.
Aksi pembakaran bendera mirip milik HTI dilakukan Banser Garut. Sejumlah anggota Banser membakar bendera itu sambil menyanyikan lagu NU.
Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas membenarkan peristiwa tersebut. Kata Yaqut peristiwa itu terjadi saat perayaan Hari Santri di Garut pada Minggu (21/10).
"Betul. Itu di Garut. Menurut laporannya, kejadian di hari peringatan hari santri kemarin di Garut," tutur Yaqut saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Senin (22/10).
Yaqut mengklaim pembakaran bendera yang mirip dengan milik HTI merupakan sebagai upaya untuk menjaga kalimat tauhid.
(sah/wis)