Peraturan Harus Sesuai Konstitusi, PDIP Tolak Perda Syariah

CNN Indonesia
Selasa, 20 Nov 2018 05:30 WIB
PDIP menyebut keputusan terhadap penolakan perda berlandaskan ketentuan agama, seperti perda syariah dan perda injil ini tak akan mempengaruhi elektabilitasnya.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (CNN Indonesia/Joko Panji Sasongko).
Jakarta, CNN Indonesia -- PDI Perjuangan menolak peraturan daerah (perda) berlandaskan ketentuan agama seperti perda syariah dan perda injil. Bagi PDIP, perda syariah tidak ada, karena semua aturan harus turunan dari konstitusi.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan semua peraturan di tingkat daerah harus menginduk pada konstitusi, yakni Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

"Buat kami tidak ada perda syariah, peraturan daerah mana, provinsi mana, yang ada seperti itu? Semua aturan harus diturunkan dari konstitusi kita," ucap Hasto saat ditemui di Rumah Cemara, Jakarta, Senin (19/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam konstitusi dan Pancasila, kata Hasto, aturan dibuat untuk menempatkan setiap warga negara di kedudukan yang sama, tidak dibedakan berdasarkan agama. Sementara perda berbasis aturan agama bertentangan dengan semangat itu.

Namun Hasto membuat pengecualian kepada beberapa daerah yang diperbolehkan membuat aturan khusus berdasarkan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus.

"Kalau untuk Aceh kan situasinya otonomi khusus, dengan melihat kekhasan daerah," tutur dia.

Hasto mengatakan keputusan PDIP ini tidak berpengaruh pada elektabilitas. Yang terpenting adalah menjalankan Negara sesuai konstitusi.

Sebelumnya perda berbasis agama, seperti syariah dan injil, menjadi pembicaraan publik usai Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melakukan penolakan. PSI berpendapat perda syariah dan injil hanya menimbulkan diskriminasi terhadap warga negara.

(dhf/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER