Jakarta, CNN Indonesia --
Pesawat milik penerbangan Airfast Indonesia dengan rute Surabaya-Bawean Jawa Timur mengalami insiden di jalur
taxiway Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Rabu (28/11). Angkasa Pura I pun belum bisa memastikan penyebab tergelincirnya pesawat jenis
Twin Otter tersebut.
Humas PT AP l Surabaya Yuristo Ardi, membenarkan peristiwa itu. Ia mengatakan, roda utama bagian kanan pesawat bernomor registrasi PK-OCL ini patah.
"Sekitar pukul 12.00 WIB, pesawat Airfast yang akan berangkat menuju Bawean, itu mengalami kendala di bagian roda utama bagian kanan," kata Yuristo, saat dikonfirmasi
CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuristo mengatakan, tak ada korban jiwa dalam insiden ini. Seluruh orang yang ada di pesawat, yakni lima orang penumpang dan dua awak penerbangan, pilot dan
copilot, seluruhnya berhasil dievakuasi.
Begitu pula dengan badan pesawat yang mengalami kerusakan juga sudah dievakuasi.
"Tim langsung menuju ke lokasi, mengecek lalu mengevakuasi penumpang sejumlah lima orang, dievakuasi ke terminal, lalu tim segera melakukan evakuasi badan pesawatnya," kata dia.
Yuristo menegaskan, insiden ini tak terjadi saat pesawat hendak lepas landas. Sebab lokasi kejadian itu berada di
taxiway bukan di
runway.
"Berbeda, bukan lepas landas, tapi baru proses
taxi. Jadi dari apron (tempat parkir), sebelum masuk ke
runway kan melewati
taxiway dulu, belum sampai, ternyata ada
trouble di rodanya," ujar dia.
Soal penyebabnya, Yuristo belum bisa memastikan apa-apa. Ia menyebut AP I kini menunggu hasil investigasi Komite Nasonal Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait insiden ini.
"Kami masih belum tahu penyebabnya, tak bisa dipastikan tergelincir juga, banyak informasi simpang siur, sebaiknya tunggu investigasi KNKT," kata dia.
Ia melanjutkan, karena lokasi insiden berada di
taxiway, maka kejadian ini tak sampai mengganggu atau berdampak pada operasional penerbangan yang lain. Karena
runway tetap bisa dioperasionalkan.
"Tim teknik juga secara cepat melakukan peninjauan fasilitas, kita lihat fasilitas
taxiway kita apakah ada dampak dari peristiwa tadi, ternyata ada sedikit kerusakan, tapi langsung kami perbaiki," katanya.
Yuristo mengatakan, badan pesawat itu sendiri kini telah direlokasi ke Apron C untuk ditangani lebih lanjut.
"Pesawat itu sekarang kondisinya sedang dalam proses perbaikan, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa dioperasikan kembali," kata dia.
Soal lima orang penumpang yang batal mengikuti penerbangan ke Bawean, kata Yuristo, seluruhnya telah melakukan
refund tiket atau pengembalian biaya.
Kerusakan pesawat ini, kata dia, tak berdampak pada penerbangan Airfast berikutnya dengan rute yang sama. Sebab dalam seminggu penerbangan ini hanya memiliki tiga kali perjalanan. Yakni pada Senin, Rabu, dan Sabtu.
"Biasanya akan dilakukan rotasi pesawat, kalau armadanya memang memenuhi, ketika yang satunya sedang dalam perbaikan, dia punya armada lain, dia akan lakukan rotasi pesawat," kata Yuristo.
(frd/osc)