PBNU Protes Keras Cuitan Dubes Saudi soal Reuni Aksi 212

CNN Indonesia
Senin, 03 Des 2018 20:43 WIB
PBNU tak terima atas cuitan Dubes Arab Saudi Osamah Muhammad Al Shuaibi yang menyebut Reuni Aksi 212 dilakukan sebagai reaksi atas pembakaran bendera tauhid.
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto).
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj protes keras terhadap pernyataan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osamah Muhammad Al Shuaibi yang dianggap telah melanggar keras hubungan diplomatik. Pernyataan itu disampaikan Osamah melalui twitter.

Said mengatakan Osamah telah melakukan pelanggaran keras diplomatik, yakni mencampuri urusan politik suatu negara di luar kewenangannya.

"Hal ini jelas mengganggu hubungan diplomatik RI-Saudi Arabia, atas dasar ini kami menyampaikan protes keras," kata Said di Gedung PBNU, Jakarta, Senin (3/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Said menyebut Osamah mencuitkan pernyataan dalam bahasa Arab dan menyebut Reuni Aksi 212 dilakukan sebagai reaksi atas pembakaran bendera Tauhid oleh organisasi yang sesat. Cuitan itu, kata Said, telah dihapus.

"Massa yang berjumlah lebih dari satu juta berkumpul demi menyatakan persatuan umat Islam merupakan reaksi keras terhadap dibakarnya bendera tauhid oleh seorang atau pihak organisasi sesat, menyimpang, kurang lebih sebulan yang lalu," demikian penggalan cuitan Osamah lewat akun @Os_alshuibi yang diterjemahkan Said Aqil di hadapan wartawan.
PBNU Protes Keras Dubes Saudi Sebut Reuni 212 Reaksi Bakar Be(Dok. Istimewa)

Said pun menyebut Osamah telah sengaja menyebarkan fitnah karena menyebut organisasi terkait pembakaran bendera merupakan organisasi sesat.

"Padahal terkait ini, pimpinan Pemuda Anshor sudah memberi sanksi kepada oknum yangg melakukan pembakaran tersebut," ujar Said.

Said menambahkan, PBNU juga meminta pemerintah Indonesia untuk menyampaikan nota protes kepada Arab Saudi agar menarik Osamah dari Indonesia.

"Agar memulangkan saudara Osamah sebagai bagian sanksi atas tindakannya yang gegabah dengan mencampuri urusan politik negara Indonesia," ucapnya. (osc/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER