Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam)
Wiranto menyebut jumlah korban tewas dalam pembantaian oleh
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di proyek jembatan jalur Trans Papua, Kabupaten Nduga, Papua, berjumlah 19 orang. Pihaknya mengerahkan TNI-Polri mengejar kelompok ini.
Hal itu, katanya, diketahui setelah aparat melakukan kontak langsung dengan korban yang selamat. Bahwa, ada 25 orang yang ditahan KKB, Enam di antaranya berhasil melarikan diri.
"Memang bukan 31 [orang] ya, tapi dari 25 [orang] yang mereka [KKB] tahan. Mereka melakukan penembakan yang sangat brutal dan ada enam yang bisa melarikan diri, sehingga sekarang ini korban yang mereka tembak dan meninggal jelas itu 19 ya," tutur Wiranto, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (4/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, baru ditemukan empat orang yang selamat. Dua orang lainnya, kata Wiranto, masih dalam pencarian pihak TNI.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Infanteri Muhammad Aidi menambahkan, keterangan soal 19 orang yang tewas itu didasarkan oleh kesaksian salah satu korban selamat berinisial JA, yang merupakan salah satu pekerja PT Istaka Karya.
"Menurut keterangan saudara JA jumlah korban yang dipastikan meninggal dunia dibantai oleh KKB di lereng bukit puncak Kabo adalah 19 orang," kata Aidi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/12).
 Anggota TNI dibantu warga mempersiapkan peti jenazah untuk korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Wamena, Papua, Selasa (4/12). ( ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra) |
Aidi mengatakan aparat gabungan TNI dan Polri berhasil menduduki wilayah Distrik Mbua, Nduga pada Selasa kemarin. Ia menyatakan aparat gabungan langsung melakukan proses penyelamatan dan evakuasi bagi para korban selamat dalam peristiwa tersebut menuku Kabuoaten Wamena, Papua
"Jadi hari Selasa 4 Desember 2018 pukul 07.00 WIT Satgas gabungan TNI-Polri berhasil menduduki Mbua dan melaksanakan penyelamatan serta evakuasi korban," kata dia.
Aido menyebut personel gabungan TNI dan Polri berhasil mengevakuasi 12 masyarakat sipil dari Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua pada Selasa (3/12) sore menggunakan helikopter.
Ia merinci 12 warga sipil itu di antaranya empat orang karyawan PT Istaka Karya, enam orang pekerja Puskesmas Distrik Mbua, dan dua orang pekerja lainnya di Distrik Mbua.
Kejar KKBSoal penanganan KKB, Wiranto memastikan pihaknya akan terus memburu meraka. Kepolisian dan TNI pun dikerahkan.
"Ya akan terus kita kejar, kita kejar mereka, kita bersihkan mereka, kita tangkap mereka," ucap dia.
 Jalur Trans Papua, di Kabupaten Nduga, Papua. ( CNN Indonesia/Lita) |
"Namanya gerakan kriminal separatisme bersenjata, polisi maupun militer boleh mengejar," ucap Wiranto menambahkan.
Pihaknya mengaku tak menyangka akan ada penyerangan semacam itu. Pada peringatan organisasi separatisme 1 Desember, Wiranto hanya menyebut kegiatan bakar batu.
"Tapi ternyata ada satu rencana brutal seperti ini. Ya kita kejar," kata Wiranto.
(arh)