Sempat Putus, Jalur Pidie-Meulaboh Sudah Bisa Digunakan
CNN Indonesia
Senin, 10 Des 2018 08:16 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Jalur lintas nasional penghubung daerah Tangse, Kabupaten Pidie dengan Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat yang sempat putus total karena diterjang banjir bandang sudah bisa kembali dilalui kendaraan.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Teuku Ahmad Dadek mengatakan jalur tersebut merupakan jalan negara sehingga kerusakan tersebut langsung ditangani oleh Balai Jalan Negara.
"Itu jalan negara, sudah ditangani dan sudah bisa dilewati kendaraan," kata Dadek kepada CNNIndonesia.com, Senin (10/12).
Dadek menjelaskan penyebab jalan putus total tersebut bukan karena diterjang banjir bandang, namun akibat luapan Sungai Bale dan belum diperbaiki dengan sempurna. Menurut Dadek, dalam dua bulan ini, jalur lintas Pidie-Meulaboh itu bahkan sudah rusak sebanyak dua kali.
"Jadi kemarin itu rusak untuk ketiga kalinya dalam dua bulan ini," kata Dadek.
Curah hujan tinggi menjadi penyebab sungai meluap dan menggerus jalan nasional Pidie-Meulaboh itu. Dadek menjelaskan karakteristik jalur lintas nasonal tersebut memang pada awalnya dilalui arus sungai. Sehingga, tidak ada cara lain selain membuat jalur gorong-gorong khusus di bawahnya.
"Jadi jalur Pidie-Meulaboh itu dulu dilalui sungai, terus ditimbuh jadi jalan. Ke depan jalan harus dibuat gorong-gorong," kata Dadek.
Lebih lanjut Dadek mengungkapkan jalur lintas nasional Pidie-Meulaboh sebetulnya tak seramai jalur Meulaboh-Banda Aceh. Namun ia berharap ada perbaikan terencana agar jalur tersebut tak hanya ditangani lewat jalur darurat saja.
Adapun kerugian akibat peristiwa tersebut ditaksir mencapai Rp2 miliar.
Balai Jalan Nasional Wilayah Aceh pada 16 November 2018 telah memperbaiki atau membuka jalur darurat untuk sementara waktu di lintas nasional yang amblas akibat luapan Sungai Bale tersebut.
Jalur lintas nasional Tangse-Meulaboh pada Desember 2018 sudah dua kali amblas karena guyuran hujan dan luapan Sungai Bale, Gampong Blang Bungong, Kecamatan Tangse, Pidie.
(dal/sur)
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Teuku Ahmad Dadek mengatakan jalur tersebut merupakan jalan negara sehingga kerusakan tersebut langsung ditangani oleh Balai Jalan Negara.
"Itu jalan negara, sudah ditangani dan sudah bisa dilewati kendaraan," kata Dadek kepada CNNIndonesia.com, Senin (10/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kemarin itu rusak untuk ketiga kalinya dalam dua bulan ini," kata Dadek.
Curah hujan tinggi menjadi penyebab sungai meluap dan menggerus jalan nasional Pidie-Meulaboh itu. Dadek menjelaskan karakteristik jalur lintas nasonal tersebut memang pada awalnya dilalui arus sungai. Sehingga, tidak ada cara lain selain membuat jalur gorong-gorong khusus di bawahnya.
"Jadi jalur Pidie-Meulaboh itu dulu dilalui sungai, terus ditimbuh jadi jalan. Ke depan jalan harus dibuat gorong-gorong," kata Dadek.
Lebih lanjut Dadek mengungkapkan jalur lintas nasional Pidie-Meulaboh sebetulnya tak seramai jalur Meulaboh-Banda Aceh. Namun ia berharap ada perbaikan terencana agar jalur tersebut tak hanya ditangani lewat jalur darurat saja.
Adapun kerugian akibat peristiwa tersebut ditaksir mencapai Rp2 miliar.
Balai Jalan Nasional Wilayah Aceh pada 16 November 2018 telah memperbaiki atau membuka jalur darurat untuk sementara waktu di lintas nasional yang amblas akibat luapan Sungai Bale tersebut.
Jalur lintas nasional Tangse-Meulaboh pada Desember 2018 sudah dua kali amblas karena guyuran hujan dan luapan Sungai Bale, Gampong Blang Bungong, Kecamatan Tangse, Pidie.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK