Jokowi Sebut Biaya Sertifikasi Satpam Kemahalan

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menilai biaya sertifikasi untuk menjadi anggota satuan pengamanan (satpam) terlalu mahal. Saat ini biaya sertifikasi satpam berkisar antara Rp5 juta hingga Rp10 juta.

Di hadapan ratusan satpam yang hadir dalam pembukaan Konferensi Industri Jasa Pengamanan Nasional 2018 di Istana Negara, Rabu (12/12), Jokowi berjanji akan mengkaji ulang biaya sertifikasi satpam.

"Nanti saya pelajari. Rp5 juta-Rp10 juta. Mahal komentar saya itu saja. Mahal. Nanti akan saya lihat," kata Jokowi.

Sertifikasi Satpam terdiri dari sejumlah tingkat jenjang pelatihan satpam, yakni jenjang Dasar (Gada Pratama), Penyelia (Gada Madya), dan Manajer Keamanan (Gada Utama).

Gada Pratama biasa disebut dasar, merupakan pelatihan dasar bagi calon anggota satuan pengamanan selama tiga minggu. Untuk biaya Gada Pratama mulai dari Rp5,2 juta hingga Rp5,8 juta. Biaya pelatihan Gada Madya Rp7,9 juta-Rp8,4 juta. Sedangkan untuk Gada Utama Rp9,9 juta hingga Rp10,6 juta.

Lihat juga: THR 'Angin Segar' bagi Tenaga Honorer

Jokowi mengatakan angka tersebut mahal, setelah seorang anggota pengelola Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia mengeluhkan tingginya biaya sertifikasi satpam tersebut.

Jokowi mengatakan belum mengetahui secara rinci biaya sertifikasi itu, dan berjanji akan memeriksa terlebih dahulu sebelum menentukan langkah selanjutnya terkait biaya tersebut.

Selain itu, Jokowi berharap agar Satpam dibekali peralatan dan ilmu terbaru. Pembekalan diperlukan sebab satpam merupakan garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Pembekalan satpam juga diperlukan sebab perkembangan teknologi saat ini membuat tindak kejahatan semakin berkembang dan canggih.

"Beri skill para karyawan pengamanan sehingga tak kalah canggih dengan pelaku kejahatan. Bekali satpam dengan peralatan up to date," kata Jokowi.

Sejumlah Satpam perwakilan dari Kota Yogyakarta menunjukan kemampuanya saat lomba Satpam Se-DIY. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Pada kesempatan itu, Jokowi berterima kasih kepada satpam dan penyedia satuan pengamanan. Satpam, sesuai UU Kepolisian, menjadi mitra polisi dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Satpam merupakan orang pertama yang bakal ditemui masyarakat ketika menemui permasalahan di kompleks perumahan, kantor, mal, dan hotel.

"Makanya jadi anggota satpam tidak mudah. Di satu sisi siap mengamankan setiap saat, harus ramah menjelaskan," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Satpam juga dinilai berpartisipasi dalam menciptakan iklim keamanan yang kondusif sehingga investor berani masuk Indonesia. Ketika banyak investasi masuk maka semakin banyak usaha baru dibangun.

"Ekonomi Indonesia semakin bertumbuh. Semakin banyak pabrik, semakin banyak usaha maka semakin banyak kebutuhan jasa keamanan," katanya. (chri/ugo)