Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrat
Hinca Pandjaitan menyindir Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang meminta Demokrat membuat laporan ke polisi soal
perusakan bendera dan atribut partai di Pekanbaru, Riau beberapa waktu lalu.
Saran Hasto diibaratkan Hinca upaya mengajarkan ikan berenang. Sebab, kata Hinca, sebelum saran itu keluar, Demokrat telah lebih dulu melapor ke polisi soal perusakan atribut partai.
"Jadi ketika sekjen PDIP menyarankan untuk melapor ke polisi, kita jam 6 pagi itu sudah melayangkan laporan, jadi jangan ajari bebek berenang," kata Hinca saat konferensi pers di DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Selasa (18/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atribut Demokrat mulai dari bendera hingga baliho yang berjumlah ratusan ditemukan rusak dirobek dan hilang pada 15 Desember di Pekanbaru, Riau.
Hinca mengatakan perusakan itu terjadi pada malam hingga dini hari. Saat mengetahui aksi itu Satgas Rajawali Demokrat langsung ke tempat kejadian perkara dan berhasil menangkap seorang tersangka.
"Pada waktu itu juga subuh-subuh kami langsung adukan ke Polres Pekanbaru," jelas Hinca.
"Jadi apa yang dikatakan Sekjen PDIP itu, ya janganlah ajarkan bebek berenang yah," lanjutnya.
Setelah kejadian itu, lanjut Hinca, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono langsung mengeluarkan instruksi agar baliho dan atribut yang masih tersisa dan belum dirusak segera diturunkan.
Hinca pun menjelaskan soal tuduhan yang dilayangkan PDIP kepada kader Partai Demokrat terkait rusaknya baliho caleg DPR RI dari PDIP.
"Kesannya seperti dipaksakan, mengada-ada dan dimunculkan sebagai imbangan," kata Hinca.
Isu rusaknya baliho salah satu caleg DPR RI dari PDIP ini dianggap tak masuk akal. Terlebih, kata Hinca lokasi rusaknya sangat jauh dari TKP rusaknya atribut Partai Demokrat di Pekanbaru.
"Yang dirusak itu diTenayan, lokasinya jauh sekali dariTKP di jalan protokol dan tidak termasuk daerah yang dikunjungi PresidenJokowi pada waktu itu," katanya.
(tst/wis)