PUPR Sebut Perbaikan Flyover Cengkareng Butuh Waktu 14 Hari

CNN Indonesia
Kamis, 27 Des 2018 15:45 WIB
Rehabilitasi flyover Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat membutuhkan waktu kurang lebih 14 hari. Prosesnya sudah dilakukan sejak kemarin Rabu (26/12).
Retakan pada jalan layang (flyover) Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (27/12). Retakan di sisi utara flyover itu sekitar 20 sentimeter. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan rehabilitasi jalan layang (flyover) Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat membutuhkan waktu kurang lebih 14 hari. Prosesnya sudah dilakukan sejak kemarin, Rabu (26/12).

"(Penyelesaiannya) 14 hari kerja mulai dari kemarin," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di kantornya, Kamis (27/12).

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto menyatakan telah menerjunkan personel untuk melakukan pemeliharaan flyover Cengkareng, salah satunya dengan mengganti cakram atau dudukan antara struktur atas dan bawah flyover (pot bearing) pada pier 4 dan 11. Dia juga menegaskan tidak terjadi keretakan pada flyover Cengkareng. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Flyover Cengkareng dibangun sejak tahun 2008, dengan repetisi tekanan berat, maka port bearing atau peletakan perlu pergantian," kata Sugiyartanto di kantornya, Kamis.

Ia menjelaskan yang dilakukan saat ini adalah penguatan dengan pemasangan penyangga sementara (shorting). Untuk selanjutnya dilakukan penggantian cakram (jacking). Dalam proses perbaikan selama 14 hari tersebut, flyover Cengkareng akan ditutup bagi pengguna jalan untuk sementara waktu.

"Tidak ada renggang dan retak, semua masih dalam batas wajar," ujarnya.

PUPR Sebut Perbaikan Flyover Cengkareng Butuh Waktu 14 HariFoto: CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan
Flyover Cengkareng berada di ruas Jalan Lingkar Luar Barat, Jakarta Barat. Flyover Cengkareng setiap harinya melayani pergerakan truk kontainer menuju kawasan industri dan pergudangan di sekitarnya.

Longsor Talut Tol Salatiga-Kartasura

Dalam kesempatan yang sama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan perbaikan pinggiran jalan atau talut Tol Salatiga-Kartasura yang mengalami longsor dapat diselesaikan dalam empat hari.

Basuki memastikan longsoran tersebut tidak mempengaruhi kondisi badan jalan, sehingga pengguna jalan masih bisa melintas.

"Jadi tebingnya, karena rumput belum tumbuh, lalu tebingnya kena hujan, kemudian tergerus jadi longsor," kata Basuki.

Basuki menuturkan panjang pinggiran jalan tol yang mengalami longsor tersebut kurang lebih mencapai 20 meter. Kendati demikian, ia menegaskan kondisi tersebut tidak menimbulkan kekhawatiran sebab longsoran tidak menyentuh bahu jalan.

"Tidak masalah, yang penting badan jalannya tidak ambles," katanya.

Tol Salatiga-Kartasura sepanjang 32 kilometer (Km) ini baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis (20/12) lalu. Namun, selang lima hari setelah diresmikan, ada longsoran di talut jalan tol Salatiga-Kartasura tepatnya di KM 489. (ulf/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER