
Said Aqil Tak Mau Didikte MUI: Ketua PBNU Harus Nekat
CNN Indonesia | Senin, 28/01/2019 18:37 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj menolak mencabut pernyataannya yang menyebut bahwa imam masjid maupun khatib selain NU salah semua.
Kritik untuk Said Aqil itu sebelumnya disampaikan Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas yang menilai ucapan Said membahayakan umat dan tak memiliki akal sehat.
"Sekjen MUI minta saya mencabut ungkapan kemarin itu. Saya atau NU ini bukan bawahan majelis ulama. Jadi tidak ada hak perintah-perintah saya," ujar Said saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan rapat koordinasi nasional Lembaga Dakwah NU di Bidakara, Jakarta, Senin (28/1).
Anwar sebelumnya telah mengklaim bahwa pernyataan yang disampaikan itu adalah ungkapan pribadi dan tak mewakili MUI maupun Muhammadiyah. Di Muhammadiyah, Anwar termasuk salah satu ketua pimpinan pusat.
Namun, menurut Said, pernyataan Anwar itu tak lepas dari perannya sebagai Sekjen MUI. Said pun menegaskan bahwa MUI adalah forum silaturahmi dan bukan induk NU. Sehingga, menurutnya, Anwar tak berhak menyampaikan keberatan atas ucapan dirinya tersebut.
"Paham mboten? Sekali-kali kayak saya gitu lho nekat. Ketua PBNU itu harus nekat, enggak boleh takut sama siapapun. Kecuali istri saya," kelakarnya.
Said mengatakan ucapannya soal imam harus dari NU didasari keprihatinan atas kemampuan khatib atau pengkhotbah saat ibadah salat Jumat yang masih minim. Ia tak peduli jika banyak pihak yang kemudian mengkritik dirinya.
"Khatib sekarang itu baca quran-nya plentang plentong. Makanya saya blg kemarin khatib kalau bukan dari NU itu salah semua. Pada marah biarin," tuturnya.
Bahkan, kata Said, tak jarang terdapat sejumlah khatib yang isi khotbahnya berisi caci maki. Said lantas menyinggung ceramah dari seorang pengkhotbah yang menyebut mantan presiden dan juga tokoh NU Abdurrahman Wahid alias Gus Dur buta mata dan hati.
"Katanya 'Gus Dur buta mata, buta hati, Gus Dur kafir. Kita jangan ragu mengkafirkan Gus Dur, barang siapa ragu Gus Dur kafir, maka akan kafir lagi'. Seperti itu ya enggak sah itu (khotbahnya)," ucap Said.
Ia menjamin khatib dari NU tak akan menyampaikan khotbahnya dengan caci maki apalagi provokasi. Masjid-masjid di Jakarta seperti Istiqlal dan Sunda Kelapa pun, menurutnya, tak pernah diisi oleh khatib dengan ceramah yang berisi caci maki karena dipegang oleh NU.
Said mengatakan, seorang khatib telah memiliki adab dan etikanya sendiri. Selain tak berisi hoaks atau provokasi, khotbah umumnya juga tak terlalu panjang.
"Ya secara alami akan tahu, kalau jebolan pesantren lima tahun ngerti itu khotbah harus bagaimana. Jangan isinya provokasi, jangan hoaks, apalagi sebut nama. Enggak boleh caci maki, apalagi kampanye," katanya.
Dalam acara Harlah Muslimat NU ke-73 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (27/2) kemarin, Said mengatakan bahwa imam masjid, khatib, hingga KUA harus dari NU. Sebab jika tidak akan salah semua.
Pernyataan ini pun mendapat kritik dari sejumlah pihak. Namun tak sedikit pula yang menganggap pernyataan itu wajar.
(psp/gil)
Kritik untuk Said Aqil itu sebelumnya disampaikan Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas yang menilai ucapan Said membahayakan umat dan tak memiliki akal sehat.
"Sekjen MUI minta saya mencabut ungkapan kemarin itu. Saya atau NU ini bukan bawahan majelis ulama. Jadi tidak ada hak perintah-perintah saya," ujar Said saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan rapat koordinasi nasional Lembaga Dakwah NU di Bidakara, Jakarta, Senin (28/1).
Anwar sebelumnya telah mengklaim bahwa pernyataan yang disampaikan itu adalah ungkapan pribadi dan tak mewakili MUI maupun Muhammadiyah. Di Muhammadiyah, Anwar termasuk salah satu ketua pimpinan pusat.
Namun, menurut Said, pernyataan Anwar itu tak lepas dari perannya sebagai Sekjen MUI. Said pun menegaskan bahwa MUI adalah forum silaturahmi dan bukan induk NU. Sehingga, menurutnya, Anwar tak berhak menyampaikan keberatan atas ucapan dirinya tersebut.
"Paham mboten? Sekali-kali kayak saya gitu lho nekat. Ketua PBNU itu harus nekat, enggak boleh takut sama siapapun. Kecuali istri saya," kelakarnya.
Said mengatakan ucapannya soal imam harus dari NU didasari keprihatinan atas kemampuan khatib atau pengkhotbah saat ibadah salat Jumat yang masih minim. Ia tak peduli jika banyak pihak yang kemudian mengkritik dirinya.
"Khatib sekarang itu baca quran-nya plentang plentong. Makanya saya blg kemarin khatib kalau bukan dari NU itu salah semua. Pada marah biarin," tuturnya.
![]() |
Bahkan, kata Said, tak jarang terdapat sejumlah khatib yang isi khotbahnya berisi caci maki. Said lantas menyinggung ceramah dari seorang pengkhotbah yang menyebut mantan presiden dan juga tokoh NU Abdurrahman Wahid alias Gus Dur buta mata dan hati.
"Katanya 'Gus Dur buta mata, buta hati, Gus Dur kafir. Kita jangan ragu mengkafirkan Gus Dur, barang siapa ragu Gus Dur kafir, maka akan kafir lagi'. Seperti itu ya enggak sah itu (khotbahnya)," ucap Said.
Ia menjamin khatib dari NU tak akan menyampaikan khotbahnya dengan caci maki apalagi provokasi. Masjid-masjid di Jakarta seperti Istiqlal dan Sunda Kelapa pun, menurutnya, tak pernah diisi oleh khatib dengan ceramah yang berisi caci maki karena dipegang oleh NU.
Said mengatakan, seorang khatib telah memiliki adab dan etikanya sendiri. Selain tak berisi hoaks atau provokasi, khotbah umumnya juga tak terlalu panjang.
"Ya secara alami akan tahu, kalau jebolan pesantren lima tahun ngerti itu khotbah harus bagaimana. Jangan isinya provokasi, jangan hoaks, apalagi sebut nama. Enggak boleh caci maki, apalagi kampanye," katanya.
Dalam acara Harlah Muslimat NU ke-73 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (27/2) kemarin, Said mengatakan bahwa imam masjid, khatib, hingga KUA harus dari NU. Sebab jika tidak akan salah semua.
Pernyataan ini pun mendapat kritik dari sejumlah pihak. Namun tak sedikit pula yang menganggap pernyataan itu wajar.
ARTIKEL TERKAIT

Harlah Muslimat NU, Bendera Parpol dan Santri Pemungut Sampah
Nasional 3 minggu yang lalu
Jokowi Ajak Warga NU Jaga Toleransi
Nasional 3 minggu yang lalu
Said Aqil Minta Warga NU Rawat Karakter Islam Nusantara
Nasional 3 minggu yang lalu
Yenny Wahid Sebut Warga dan Muslimat NU Merasa Dekat Jokowi
Nasional 3 minggu yang lalu
Ketum PBNU : Kalau Imam Dipegang Selain NU, Salah Semua
Nasional 3 minggu yang lalu
Hadiri Harlah Muslimat NU , Anies Tebar Senyum dan Keramahan
Nasional 3 minggu yang lalu
BACA JUGA

Din Syamsuddin Kritik Sikap Pemerintah soal Uighur di China
Internasional • 18 December 2018 18:04
Ma'aruf Sebut Dana Tak Halal Bank Syariah Hanya untuk Sosial
Ekonomi • 10 November 2018 16:02
MUI Tegaskan Bank Syariah Boleh Gunakan Dana Tak Halal
Ekonomi • 09 November 2018 10:28
MUI Dorong Penguatan Ekonomi Umat Lewat Koperasi
Ekonomi • 03 July 2018 09:55
TERPOPULER

Sandi Ingin Pertanyaan Panelis Dihapus Saat Debat Ketiga
Nasional • 1 jam yang lalu
Debat Capres Kedua, KPU Bingung Dituding Andi Arief Curang
Nasional 3 jam yang lalu
Usai Ricuh di Debat Pilpres, Ferdinand Cium Tangan Luhut
Nasional 6 jam yang lalu