Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah rekaman video memperlihatkan sosok yang tampak seperti Bupati Kuningan
Acep Purnama meminta para kepala desa dan perangkat desa untuk memilih calon presiden nomor urut 01
Joko Widodo beredar di media sosial.
Video yang berdurasi 39 detik itu salah satunya diunggah oleh akun twitter @laskar_minang. Acep terlihat tengah berdiri sambil berpidato di sebuah mimbar. Namun, tak jelas lokasi dan waktunya.
Ia kemudian menyinggung peran Jokowi yang 'nyawer' desa seluruh Indonesia dengan Dana Desa sambil mencampur adukkan antara bahasa Indonesia dan bahasa Sunda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"... goncang ekonomi Indonesia tidak akan, karena apa? Ada penguatan dana desa. Jokowi nyawer
ka desa-desa, sehingga desa bisa dibangun, kepala desa bisa
kaangkat harkat,
darajat, dan
martabatna karena berhasil memimpin di desanya," ujar Acep dalam video tersebut.
"Makanya sampaikan kepada kepala desa dan perangkat desanya,
lamun aya nu teu ngadukung Jokowi itu berarti laknat, bodoh....," katanya.
Video itu diunggah oleh akun @laskar_minang hari ini, Minggu (17/2) pukul 09.21 WIB. Dalam akunnya, ia menuliskan pernyataan Acep yang menyebut Jokowi nyawer ke desa-desa. Pemilik akun tersebut juga menuliskan tagar #NewEraPrabowoSandi.
"Ayo viralkeun. Bupati Kuningan. Dana2 yg Mengalir Ke Desa2 Diatas Namakan Si Jae. "JOKOWI NYAWER KE DESA2" MATA MU. Mainkeun #NewEraPrabowoSandi."
Hingga saat ini video itu telah dilihat sekitar 11 ribu pengguna akun twitter lainnya. Cuitan itu pun mendapatkan berbagai tanggapan dari
netizen.
Di antaranya akun @abu_waras yang menuliskan,
"Dana desa duitnya Jokowi?? Hoax!!"
Kemudian ada pula akun @AWardana79 yang menyebut, "
Hayoo @bawaslu_RI apa cuma nampak ke oposisi aja #NewEraPrabowoSandi."
Dihubungi terpisah, Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat Zaki Hilmi mengaku sudah memproses kasus ini. Dia menyebut ada kemungkinan ucapan Acep itu bisa masuk kategori kampanye atau ujaran kebencian.
"Kami sudah menangani hal ini apakah masuk kategori kampanye, terkait ucapan tersebut, apakah masuk kategori ujaran kebencian. Nanti biar Bawaslu Kuningan yang menangani karena
locus delicti [lokasi kejadian]-nya di Kuningan, kemarin kan itu?" tuturnya.
Meski demikian, Zaki juga menyebut pihaknya tetap turun tangan meninjaklanjuti kasus itu. "Besok kita akan turun juga ke lapangan untuk melakukan kajian," tutup dia.
[Gambas:Video CNN] (psp/dhf)