Prabowo Belum Umbar Survei Internal Pilpres Agar Tidak Lengah

CNN Indonesia
Rabu, 13 Mar 2019 20:44 WIB
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengaku tidak percaya dengan hasil elektabilitas berbagai lembaga survei di pilpres 2019 karena sudah dibayar.
Prabowo Subianto ungkit lembaga survei yang jauh meleset di Pilgub Jabar dan Jateng. (CNN Indonesia/Tiara Sutari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengaku punya alasan tersendiri untuk tidak mengumumkan hasil survei internal Badan Pemenangan Nasional (BPN) di pilpres 2019.

Pihaknya memang memiliki hitungan survei sendiri sejak awal membentuk koalisi Prabowo-Sandiaga Uno. Namun hingga kini, hasil survei itu tak pernah dipublikasikan secara umum.

Alasan tak diumumkannya hasil survei itu lantaran Prabowo tak ingin dia dan semua pendukungnya lengah dan terlena dengan capaian data yang diperoleh dari hasil survei itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita diam-diam punya survei juga, tapi kita belum umumkan, belum mau. Kenapa belum mau umumkan? Jangan sampai kita lengah," kata Prabowo saat melakukan kunjungan ke Riau, seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (13/3).


Prabowo bahkan mengklaim hasil survei internal mereka lebih valid daripada hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga akhir-akhir ini. Mantan Danjen Kopassus itu pun mengaku tidak percaya pada hasil survei elektabilitas terkait pilpres 2019 yang dirilis sejumlah lembaga.

"Anda tahu survei-survei itu, respondennya hanya 2.000 orang, yang ditanya hanya 2.000 orang, sementara yang di gedung ini saja jumlahnya sudah 7.000 orang," kata Prabowo.

"Memang survei-survei selalu taruh kita paling bawah. Saya tidak percaya survei-survei itu, karena survei-survei itu dibayar," lanjutnya.


Dia pun kemudian menceritakan pengalamannya saat mendukung Anies Baswesan-Sandiaga Uno di Pilkada DKI Jakarta 2017. Saat itu, lembaga survei memprediksi calon Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menang dan rivalnya, Anies Baswedan, tersingkir pada putaran pertama.

Namun, hasil Pilkada menunjukkan yang berbeda dan tak sesuai dengan prediksi dari sejumlah lembaga survei.

Tak hanya di DKI, hal serupa juga terjadi di Pilkada Jawa Barat dan Jawa Tengah. Saat itu, paslon Sudrajat-Saikhu dan Sudirman Said-Ida Fauziyah, dua paslon yang tak diunggulkan oleh hasil survei justru mendapatkan perolehan suara yang cukup signifikan.

"Saudara-saudara tahu bagaimana rakyat bisa memenangkan DKI Jakarta. Jika saudara ingin perubahan, ingin berdikari, ingin Indonesia adil dan makmur, ingin kekayaan bangsa dinikmati seluruh rakyat, karena itu kita tidak boleh lengah. Jangan kita kumpul-kumpul dan teriak-teriak di sini, tapi kita harus ke TPS kita harus jaga TPS," kata Prabowo.

[Gambas:Video CNN] (tst/dal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER