Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum
PPP Suharso Monoarfa mengaku terkejut dengan perolehan suara partainya dari hasil
hitung cepat sejumlah lembaga survei.
Berdasarkan hitung cepat sejumlah lembaga survei, partai berlambang Kakbah itu hanya mendapat perolehan suara di kisaran 4 hingga 4,6 persen. Pada Pemilu 2011, PPP memperoleh suara 8.157.488 atau sekitar 6,53 persen.
Suharso mengatakan bahwa suara PPP digerus di lumbung suara sendiri. Ia menduga terjadi
black campaign yang dilakukan oleh kubu pasangan 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan memanfaatkan kasus hukum Romahurmuziy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak di lumbung suara kami itu kan di mana 02 mungkin kita semacam diadili lah oleh mereka, entah
black campaign segala macam. Termasuk kasusnya saudara Romahurmuziy, jadi titik masuk buat mereka," kata Suharso di Resto Plataran, Menteng, Jakarta, Kamis (18/4).
Suharso menyebut suara partainya tergerus antara lain di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, serta Banten. Khusus di Jakarta, kata Suharso, kubu 02 masih memainkan isu PPP sebagai partai pengusung penista agama.
"Jadi saya ingin mengatakan bahwa sampai segitunya kebencian dirasukan kepada publik. Itu kan salah," kata anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu.
Suharso menyebut pihaknya akan mempelajari fenomena tergerusnya suara PPP di lumbung suara. Menurut Suharso, DPP PPP juga akan mengevaluasi struktur kepengurusan daerah untuk kembali menguatkan basis suara partai.
"Kalau masalahnya hanya persaingan biasa menurut kami enggak apa-apa. Tapi ini perbuatannya sudah di luar hal yang sifatnya rasional lah. Jadi sudah menggigit kami punya suara-suara yang memang basis kami," ujarnya.
[Gambas:Video CNN] (fra/ugo)