LIPUTAN KHUSUS

Hijrah dan 1001 Kecemasan atas Kematian

CNN Indonesia
Senin, 08 Jul 2019 08:25 WIB
Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang memutuskan untuk hijrah, umumnya dimulai dari kecemasan dalam diri, termasuk takut akan mati.
Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang memutuskan untuk hijrah, umumnya dimulai dari kecemasan dalam diri, termasuk takut akan mati. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Keputusan seseorang berhijrah untuk menjadi lebih religius bisa berangkat dari berbagai alasan. Ada yang terpantik ketika melihat saudara atau teman yang lebih dulu berhijrah. Ada pula yang dihadapkan pada pertanyaan tentang kehidupan yang telah dijalani dan apa yang terjadi kelak di masa depan.

Namun pada umumnya faktor yang mendasari seseorang memutuskan untuk hijrah bermula dari kecemasan dalam diri. Hal itu sebagaimana hasil riset Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Rahmat Hidayatullah.

Rahmat menyebutnya sebagai kecemasan eksistensial. Biasanya, kecemasan tersebut bersinggungan dengan kematian sehingga mengetuk batin seseorang yang selama ini cenderung abai terhadap ibadah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Isu-isu kecemasan eksistensial soal ketakutan untuk mati ini sering sekali saya temui di kasus musisi hijrah," tutur Rahmat saat berbincang dengan CNNIndonesia.com di kampus UIN Jakarta, Maret lalu.

Dia memberi contoh eks drummer band The Upstairs, Beni Adhiantoro yang mengkhawatirkan tentang kematian hingga dirinya  memutuskan untuk mendalami agama.


Rahmat mengatakan Beni pertama kali mengutarakan kecemasannya kepada sang manajer, Wendy Putranto. Kala itu, Beni bercerita melalui pesan singkat Blackberry Messenger.

"Bilang ingin berhenti main musik karena sedang mendalami agama dan dia tidak tahu kapan mati dan bagaimana nanti matinya," tutur Rahmat.

HIJRAH EMBARGO 4Banyak musisi melepas kegiatan bermusik setelah mereka mendapat hidayah untuk berhijrah menekuni ajaran Islam. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Tidak berbeda jauh dari yang dialami Aditya Abdurrahman, vokalis band punk asal Surabaya, 40's Accident. Rahmat mengatakan bahwa Aditya, sebelum hijrah, sering mendengarkan ceramah Abdullah Gymnasitar atau Aa Gym. Kemudian, ditambah peristiwa pilu yang harus dihadapinya.

Kala itu, kakak kandung Aditya meninggal dunia. Padahal, lanjut Rahmat, sang kakak jauh lebih alim dan taat beribadah.

"Melihat abangnya meninggal dunia, dia jadi ingat soal mati," ujar Rahmat.

Sakti eks gitaris band Sheila On 7 juga demikian. Rahmat mengatakan suatu hari Sakti diberikan majalah bertemakan mati suri oleh tantenya. Sakti tak mengabaikan. Dia membaca majalah tersebut. Setelah itu, dia membaca buku bertemakan kematian ala Rasulullah. 

Sakti, kata Rahmat, begitu serius membaca buku tersebut di sela pentas di Malaysia. Sakti lantas mulai semakin ingat tentang kematian yang pasti harus dihadapinya di kemudian hari. Eros, gitaris Sheila On 7 sampai bertanya-tanya tentang buku yang membuat kawannya sampai tertegun.

Hingga kemudian, Sakti meminta salah seorang temannya untuk dibawa ke Bali. Di sana, dia beriktikaf selama 3 hari. Rahmat menyebut ritual itu identik dengan kelompok Jamaah Tabligh.

"Setelah itu dia jadi semakin serius untuk keluar dari band," ucap Rahmat.


Di samping kecemasan eksistensial, ada pula faktor moral shock. Rahmat mengatakan itu terjadi pada vokalis band Tengkorak, Ombat Nasution.

Suatu hari, kata Rahmat, Ombat ditemui koresponden asing bernama Jeremy Wallach, peneliti budaya pop. Jeremy mengatakan kepada Ombat bahwa musik metal adalah alat kaum Yahudi untuk menghancurkan umat Islam.

Ombat melahap pandangan Jeremy tersebut. Sejumlah pertanyaan mondar-mandir di benak Ombat sejak itu. 

Hingga suatu hari Ombat mengambil keputusan untuk mengubah tema lagu-lagu bandnya. Dia merasa mesti ada perubahan agar dirinya, selaku musisi metal dan muslim, tidak menjadi bagian yang berupaya menghancurkan umat Islam.

"Akhirnya, tema musiknya berubah menjadi perlawanan terhadap zionisme, jihad, hizbullah, dan sebagainya," kata Rahmat.
HIJRAH EMBARGO 4Eks gitaris Rocket Rocker Rizky Fadli alias Lowp memilih hengkang bermusik setelah mendapat hidayah berhijrah menekuni ajaran Islam. (CNN Indonesia/Hesti Rika)

Pengalaman Lowp Rocket Rockers Berhijrah

Sejumlah kisah musisi yang diceritakan Rahmat sedikit banyak mirip dengan cerita Rizky Fadli, mantan gitaris band Rocket Rockers asal Bandung, Jawa Barat.

Pemilik nama panggung Lowp ini memutuskan berhijrah sejak Mei 2018 lalu.

"Memang mendadak, tapi ada prosesnya," kata Rizky saat ditemui CNNIndonesia.com pada Maret lalu..

Rizky menjadi gitaris Rocket Rockers sejak 1999. Dia kini sudah meninggalkan dunia musik dan sibuk berbisnis Pempek Lopek. Selain itu, Rizky pun aktif di majelis taklim serta menjadi relawan penggalangan dana korban bencana.

Cerita bermula sejak dia dihadapkan pada sebuah musibah.


Pada 2014, ibunda Rizky mengalami sakit keras. Berulang kali berobat, namun tiada dokter yang mampu menyembuhkan penyakit sang ibu. Rizky dan saudara kandungnya cemas bukan kepalang. Hingga kemudian, kakak Rizky menyarankan agar dilakukan pengobatan ala Rasulullah.

"Kakak saya yang perempuan memang sudah duluan dengan komunitasnya mengikuti kajian-kajian gitu," kata Rizky.

Kala itu, Rizky sama sekali tidak mengetahui pengobatan medis ala Rasulullah. Namun dia setuju lantaran sudah berulang kali pengobatan ilmiah tidak dapat menyembuhkan penyakit ibunya.

Semua anggota keluarga sepakat sang ibu diobati dengan obat-obatan herbal. Ada pula terapi disertai pembacaan ayat-ayat Alquran. Bekam juga diterapkan kepada tubuh sang ibu.

"Alhamdulillah, diterapi dengan cara itu, ibu saya yang secara medis tidak terdeteksi, bisa sembuh. Ya bisa sembuh dengan cara-cara Tibunnabawi," kata Rizky.

Sejak itu, Rizky merasa mendapat hidayah. Dia menganggap momen itu mendorong dirinya untuk mendalami Islam. Termasuk mencari tahu lebih dalam hakikat sebagai seorang muslim.

Hijrah menurut Rizky berarti perpindahan. Dia menyinggung soal hijrah Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah yang menjadi salah satu titik tolak perkembangan ajaran Islam. Hijrah di kehidupan Rizky dalam hal ini dialami dalam konteks yang lebih sederhana.

"Ya mengganti segala aspek kehidupan saya dengan cara-cara saya. Dengan hijrah ini kita mencari ridha Allah. Gitu aja," kata Rizky.
HIJRAH EMBARGO 4Muslim diajari untuk mengingat hari kiamat agar tak melulu mengurus kehidupan duniawi. (ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi)


Mimpi Mati dan Kiamat

Ingat mati lalu hijrah juga dialami Wisnu Angga Wijaya, pengusaha dan karyawan swasta aktif dan menjadi pengurus kajian hijrah Terang Jakarta.

Berawal dari mimpi telah mati dan menyaksikan kiamat pada tiga tahun lalu membuatnya takut dan kemudian belajar salat.

"Saya mimpi mati dan melihat kiamat langsung, saya takut," kata Wisnu kepada CNNIndonesia.com saat ditemui di kajian hijrah Terang Jakarta di bilangan Gandaria, Jakarta Selatan, April lalu.

Sejak itu dia tergugah unggahan sosial media berbau ajakan hijrah dan video ceramah youtube ustaz kenamaan mulai dari Khalid Bassalamah, Adi Hidayat hingga Abdul Somad.

Keputusan hijrah membuat ia ditinggalkan oleh sahabat-sahabat dekatnya. Tapi Wisnu tak gentar. Ia pun tidak minder dengan tato yang sudah kadung terukir di hampir sekujur tubuhnya itu.

"Awalnya dipandang risih kalau masuk masjid dan kajian karena bertato. Tapi alhamdulilah, teman-teman baru dan ustaznya malah dukung dan bilang justru saya sama aja lagi berdakwah," kata Wisnu.

[Gambas:Video CNN] (bmw/dal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER