Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan kera hitam berkeliaran di jalur mudik Trans Sulawesi Tawaeli-Toboli
Sulawesi Tengah atau yang biasa disebut kawasan "Kebun Kopi". Ratusan kera itu mengundang perhatian pengendara yang melintas jalur mudik itu.
Kera berukuran kecil hingga besar tersebut terlihat jinak. Ketika ruas jalan nasional belum semulus sekarang, menurut warga, kera jarang terlihat. Biasanya mereka hanya bergantungan di pohon-pohon di pinggiran jalan.
Namun, sekarang kera-kera itu berkeliaran dengan bebas di badan jalan. Ketika ada kendaraan yang melintas, mereka berlari ke pinggir jalan. Karena terlihat jinak, setiap kali pengendara melintas di beberapa titik yang selama ini menjadi tempat kera berkeliaran, mereka turun dari kendaraan dan mengambil gambar.
Rini (21), seorang pemudik, mengatakan kemungkinan besar kera-kera turun ke jalan karena kesulitan mendapatkan makanan di dalam hutan kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, dalam kurun beberapa tahun terakhir, jalur Trans Sulawesi itu terus diperlebar, sedangkan pohon-pohon di sekitarnya ditebang guna kepentingan pembangunan jalan tersebut.
Selain itu, di kawasan "Kebun Kopi" semakin banyak warga membuka lahan kebun sehingga hutan semakin berkurang fungsinya.
"Ini salah satu yang menyebabkan kera turun ke jalan agar bisa mendapatkan makanan," kata Rini seperti dilansir dari
Antara.
Farida, seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng mengaku kehadiran kera itu semakinj membuat suasana mudik menyenangkan.
"Ini suatu pemandangan yang unik, sebab biasanya kera takut sama suara kendaraan dan orang. Tapi justru kera yang ada di beberapa titik pada jalur Trans Sulawesi sangat jinak dan bisa didekati orang yang melintas," kata mahasiswi asal Kabupaten Tolitoli itu.
Kendati demikian, pemudik juga tetap waspada dengan kera-kera tersebut, karena pernah ada pemudik yang kehilangan telepon selulernya karena dibawa oleh kera.
[Gambas:Video CNN] (antara/ugo)