Wartawan CNBC Indonesia dan Keluarga Dikeroyok di Cisarua

CNN Indonesia
Minggu, 09 Jun 2019 20:15 WIB
Wartawan media televisi CNBC Indonesia dan keluarganya menjadi korban kekerasan oleh sekelompok orang di Kampung Baru, Cibeureum, Cisarua, Bogor.
Ilustrasi. (Istockphoto/stevanovicigor)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wartawan media televisi CNBC Indonesia bernama Raden Nurhadi bersama keluarganya menjadi korban kekerasan oleh sekelompok orang di wilayah Kampung Baru, Cibeureum, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kemarin (9/6).

Raden dan beberapa anggota keluarganya diduga dikeroyok oleh oknum warga Kampung Baru saat dalam perjalanan untuk berlibur menuju Villa Angkasa, Cisarua. Raden menjelaskan kejadian itu bermula saat iring-iringan mobil keluarganya melintasi jalan alternatif guna menghindari kemacetan yang biasa mengular di wilayah Puncak.

Saat mobilnya berjalan, tiba-tiba ia dikejutkan oleh suara klakson dari Mobil Toyota Avanza plat F yang menyalip iring-iringan mobil keluarganya dengan sangat cepat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sontak, salah satu mobil yang dikendarai adik Raden membalas dengan membunyikan suara klakson untuk merespon tindakan ugal-ugalan pengendara tersebut.
"Kan itu jalanan sempit, terus kita klakson balik, adik saya yang klakson. Terus dikejar tuh mobil sama mobil adik saya nih yang belakang. Setelah beberapa lama dikejar yaudah adik saya ngalah, berhenti jalan biasa normal lagi," kata Raden menjelaskan.

Tak berhenti di situ, Raden terkejut saat tahu mobil yang menyalip itu telah berhenti di tengah jalan untuk mencegat iring-iringan mobil keluarganya saat melintasi Kampung Baru, Cibeureum, Cisarua.
 
"Disamperinlah kita, ke saya dan adik saya, kita diturun paksa, mereka teriak, 'siapa yang tadi klakson dan ngomong anjing?' Padahal kita ga ada yang ngomong anjing dan ngomong kasar," papar Raden.

Sontak, pengemudi dan beberapa warga menghampiri mobil Raden dan adiknya. Pengemudi dan warga pun lantas membuka paksa pintu mobil hingga terjadi insiden pengeroyokan.
Saat pengeroyokan terjadi, Raden mengatakan bahwa ibu dan ayahnya yang sedang mengalami sakit stroke turut menjadi korban. Raden mengatakan awalnya kedua orang tuanya turun dari mobil untuk melerai pengeroyokan yang dialami anak-anaknya.

"Dan warga di situ yang ga tau apa-apa ikutan ngeroyok. Orang tua saya itu ikut jadi amukan massa, itu tongkat bapak saya ikut ditarik, jatuh, ibu saya ngelindungin bapak saya juga diinjak-injak," kata dia.

Usai kejadian itu, Raden mengatakan pihaknya telah melaporkan insiden tersebut ke pihak Polsek Cisarua. Lebih lanjut, Ia pun mengaku telah menjalani visum di RSPG Cisarua Bogor.

Tak berhenti sampai di situ, Raden menyatakan pihaknya telah melakukan mediasi dengan beberapa perwakilan warga Kampung Baru. Meski begitu, ia menyatakan hanya menerima permintaan maaf dari warga Kampung Baru dan meminta agar proses hukum tetap dilanjutkan.

"Dalam mediasi itu mereka minta damai, selesai sampai disini, ga ada proses hukum yang berlanjut. Tapi saya bilang, permohonan maaf saya terima. Tapi proses hukum berlanjut," kata dia.
Terpisah, Kapolsek Cisarua, Kompol Nur Iksan turut membenarkan adanya insiden kekerasan yang menimpa Raden beserta keluarganya.

Nur hanya menyatakan pihaknya tengah melakukan penyidikan terhadap kejadian tersebut. Ia turut mengatakan Raden bersama keluarganya telah menjalani visum atas kejadian tersebut.

"Kita kemarin sudah visum, mereka [Raden] sedang ngurus keluarganya yang sakit. Sedang dalam penyelidikan," kata Nur. (rzr/age)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER