Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Dewan Pembina Partai Gerindra
Rachmawati Soekarnoputri menyarankan agar partainya tetap berada di luar sistem koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin selama lima tahun ke depan.
Ia beralasan sistem liberal-kapitalistik yang dijalankan oleh pemerintah saat ini tak cocok dengan visi dan misi yang diusung Partai Gerindra
"Kalau dilihat dari
positioning visi misi, memang ada baiknya kita berada di luar sistem sekarang. Karena sulit memadukan. Sekarang ini yang berlangsung adalah
knowledge liberal-kapitalistik," kata Rachmawati, usai bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya, Jakarta, Sabtu (27/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rachmawati menegaskan bahwa Gerindra memiliki visi untuk membangun masyarakat yang adil dan makmur ketimbang melanggengkan sistem kapitalistik. Visi itu, kata dia, sesuai dengan nama koalisi pengusung Prabowo-Sandiaga di Pilpres yakni Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.
"Gerindra punya misi membangun masyarakat adil makmur sesuai nama koalisi. Itu yang perbedaannya ya," kata dia.
Lebih lanjut, putri ketiga Presiden pertama RI Sukarno itu mengklaim Gerindra enggan membahas mengenai pembagian kekuasaan dengan kubu Jokowi.
Ia menyatakan Gerindra bisa berperan untuk menjadi kelompok pengkritik ke depannya karena memiliki visi dan misi yang berbeda dengan pemerintah.
"Sistem demokrasi kita menurut Bung Karno enggak ada istilah oposisi, itu betul. Tapi kan sebagai bagian yang menjadi
critical cooperation, karena kita berada di dalam gitu lho, tapi kita punya visi misi yang mungkin sekarang ini berbeda," kata dia.
[Gambas:Video CNN] (rzr/arh)