Jakarta, CNN Indonesia -- Warga Kecamatan Sumur, Pandeglang,
Banten, dilaporkan berlarian ke gunung tak lama setelah
gempa berkekuatan 7,4 skala Richter mengguncang barat daya wilayah itu pada Jumat (2/8) malam.
Seorang warga Kecamatan Sumur, Eli, mengatakan bahwa situasi di kampungnya yang berada di pesisir pantai kacau. Seluruh warga berlarian ke luar rumah hingga membuat mobil dan motor tidak bisa jalan.
"Kacau di sini. Semua orang lari ke jalan sampai enggak bisa ke mana-mana. Saya dan warga di sini lagi mau
ngungsi semua ke tempat yang lebih tinggi takut tsunami," kata Eli saat dihubungi
CNNIndonesia.com.
Eli mengatakan sejumlah aparat kepolisian telah mengarahkan warga sekitar untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan aman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua diimbau lari ke gunung. Polisi yang patroli juga mengarahkan kami untuk segera menjauh dari pesisir. Tidak sempat tengok kanan-kiri jadi tidak tahu apakah ada bangunan yang rusak atau tidak," katanya.
Sementara itu, seorang warga Banten lainnya, Amas, juga mengaku merasakan gempa tersebut. Ia hendak pulang dari kantornya ketika gempa terjadi.
"Saya baru mau naik mobil pulang dari kantor terus kerasa bergetar. Saya pikir akar pohon karena saya parkir di bawah pohon, ternyata gempa," tutur seorang pegawai negeri sipil Provinsi Banten itu.
Terpisah, anggota keamanan Tanjung Lesung Beach Resort, Hanafi, mengatakan bahwa kondisi di Tanjung Lesung tak dilanda kepanikan meski gempa terasa.
Tanjung Lesung Beach Resort sendiri masih buka dan menerima serta melayani pengunjung yang liburan.
"Masih kondusif. Belum ada tanda tanda tsunami," kata Hanafi.
BMKG melaporkan gempa berlokasi pada 7.54 Lintang Selatan, 104.58 Bujur Timur atau pada 147 km Barat daya Sumur, Banten, dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa juga berpotensi tsunami.
Getaran gempa di Banten ini dirasakan hingga wilayah DKI Jakarta, Depok, Tangerang Selatan, dan sekitarnya. Seorang warga Kota Bandung, Dessy Djuariah, juga mengaku merasakan getaran gempa yang cukup kencang.
"Saya lagi berbaring di tempat tidur lalu
kerasa goyang. Saya langsung ingat
kayaknya gempa, jadi langsung ke luar rumah sama keluarga lainnya," ucap Dessy.
Sementara itu, seorang warga Antapani, Muhammad Rizky, juga merasakan gempa hingga sekitar setengah menit.
"Gempa terasa besar, terasa sampai 30 detik," kata Rizky.
Selain Rizky, Rini (30), warga asal Dago juga merasakan dampak gempa."
Gempa terasa banget di Dago," ujarnya.
Selain di Kota Bandung, gempa juga turut dirasakan warga Cimahi, Padalarang, hingga Lembang.
"Gempanya terasa di Ngamprah. Mudah-mudahan saudara-saudara kita di Banten, Lampung, dan sekitarnya selalu diberi keselamatan," kata Aryani, warga di Kabupaten Bandung Barat.
(rds,bmw,hyg/has)