2 Peserta Meninggal, Sistem Daftar Surabaya Marathon Dikritik

CNN Indonesia
Senin, 05 Agu 2019 01:45 WIB
RSUD dr Soetomo menilai semestinya ada verifikasi yang aktual dan faktual tentang kelayakan calon peserta Surabaya Marathon 2019.
Foto: CNN Indonesia/Farid Miftah Rahman
Jakarta, CNN Indonesia -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya menyayangkan insiden meninggalnya dua peserta kegiatan Surabaya Marathon 2019. Dua peserta itu yakni Komisaris Malang Post, Chusnun N Djuraid (60) dan Oentung P Setiono (55) yang berasal dari Jakarta.

Humas RSUD dr Soetomo, dr Pesta Parulian panitia tak secara detail melakukan pengecekan kondisi kesehatan para peserta.

"Kami tentunya menyayangkan, ini acara kan besar dengan beban fisik yang juga besar. Mestinya panitia penyelenggara membuat satu sistem tentang kelayakan peserta," kata Pesta, saat dikonfirmasi, Minggu (4/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelayakan peserta dibutuhkan. Dia menjelaskan, panitia seharusnya memiliki wewenang memilihkan kategori jarak lari bagi para peserta, bukan peserta secara pribadi.
"Kelayakan itu untuk ikut atau mungkin pembagian kategori. Misalnya ini di di kategori ini (5 Kilometer) ini di kategori (10 Kilometer)," ujarnya.

Sejauh ini, kata dia, panitia hanya memasang pemberitahuan persyaratan wajib melampirkan pemeriksaan kesehatan. Namun hal itu tak diiringi dengan verifikasi kondisi peserta sebenarnya di hari pelaksanaan.

"Kalau kita lihat di peraturan yang disebar di media siber kan ada peraturannya untuk wajib memeriksakan kesehatan. Tapi tidak diverifikasi apa memang kondisinya ini (layak)," ujarnya.

Pihak RSU dr Soetomo, kata dia, akhirnya juga belum bisa memastikan apa penyebab pasti meninggalnya dua pelari tersebut. Keluarga juga menolak autopsi.

"Dengan usia sedemikian dan berat badan sedemikian, dan tidak adanya tahapan-tahapan verifikasi seorang itu (layak) ikut di nomor (jarak lari) mana, ini semakin membuat kita sulit menentukan kira-kira orang ini kenapa," kata dia.
Panitia, kata dia, juga tak melibatkan RSU dr Soetomo secara aktif dalam badan kepanitiaan Surabaya Marathon 2019 ini. Maka, itu pihaknya pun maik sulit memonitor kondisi pelari.

"Secara resmi koordinasi dalam bentuk kepanitiaan ya tidak ada. Panitia hanya minjam ambulans dan minta disiapkan ambulans di acara tersebut. Kita sudah memenuhi.

Tetapi kordinasi sebagai tim kita tidak ada," kata dia.

Ia berharap ke depannya pantia bisa melakukan evaluasi dengan melibatkan RSU dr Soetomo. Menurutnya kerja sama diperlukan agar kondisi semacam ini bisa lebih mudah diantisipasi.

"Kami sudah punya sistem penanggulangan darurat terpadu. Tentunya ini dengan acara sebesar ini, maunya kita ini dilibatkan lah. Sehingga semuanya bisa terantisipasi," kata dia.
[Gambas:Video CNN] (frd/ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER