Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum PDIP
Megawati Soekarnoputri mengaku pernah ditawari delapan posisi menteri oleh Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (
SBY). Namun, ia lebih memilih jadi partai di luar pemerintah.
"Waktu presidennya Pak SBY, saya bilang ke beliau, 'Pak, saya enggak masuk kabinet'. Eh, ditawarin delapan
opo piro (atau berapa). [Kursi] menteri
lho," ungkapnya, dalam sambutannya di pembukaan Kongres V PDIP, di Denpasar, Bali, Kamis (8/8).
Namun, Mega tak menyebutkan soal rincian waktu saat penawaran dari SBY itu.
Mega saat itu tak goyah dengan tawaran kursi itu. Pihaknya tetap memilih jadi oposisi dan tak risau tak memiliki sumber pendanaan partai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"10 tahun [jadi oposisi], [PDIP bisa] hidup juga kok," cetusnya, disambut tepuk tangan hadirin.
Meskipun, dia mengakui keputusan itu sempat membuat internal partai goyah.
"Meski anak-anak menggerutu, 'ibu gimana sih udah susah-susah berjuang, masak sih enggak ada..," ucap dia sambil bergumam tak jelas menirukan gerutuan anak buahnya.
"Gampang saya sih, 'Kalau lu mau jadi menteri, keluar dari PDI-Perjuangan.
Ndak patheken (tidak masalah)," cetus dia.
Diketahui, PDIP menjadi partai di luar pemerintah selama dua periode kepemimpinan SBY, yang juga merupakan Ketua Umum Partai Demokrat. Yakni, 2004-2009 dan 2009-2014.
Dia dua periode itu, Mega kalah di pilpres saat berpasangan dengan hasyim Muzadi (2004) dan Prabowo Subianto (2009).
[Gambas:Video CNN] (sah/arh)