Surabaya, CNN Indonesia -- Polisi dan Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror terus mendalami motif penyerangan IM (31) terhadap petugas Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek)
Wonokromo,
Surabaya.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkapkan berdasarkan hasil penyelidikan sementara, aksi itu dilakukan IM sebagai bentuk amaliah ajaran tertentu, yang dipelajarinya melalui media sosial.
"Sementara ini, itu mengaplikasikan apa yang dipelajari di Medsos dengan mengamaliahkannya. Itu nanti porsi Densus 88 ya. Kuat dugaan ke arah sana," ujar Barung di Mapolda Jatim.
Namun demikian, Barung enggan menjelaskan lebih lanjut perihal ajaran apa yang sedang diamalkan oleh IM. Menurutnya kasus tersebut saat ini tengah ditangani Densus 88.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat dilumpuhkan usai penyerangan kemarin Sabtu (17/8), polisi menemukan kertas yang diduga bergambar lambang jaringan kelompok ekstrimis ISIS di dalam tas pelaku. Selain itu ada pula sejumlah senjata tajam hingga air soft gun.
Pasca kejadian tersebut kini polisi pun meningkatkan penjagaan di Surabaya, utamanya di wilayah Polsek Wonokromo. Kendati demikian, ia memastikan pelayanan untuk warga tetap tak akan terganggu.
"Pelayanan ini tidak akan berhenti oleh karena teror saja. Walaupun memang ada penjagaan yang lebih ketat," katanya.
Kejadian ini bermula pada Sabtu (17/8) sore saat petugas Polsek Wonokromo, Surabaya, Aiptu Agus menerima seseorang yang hendak melapor di SPKT. Namun tiba-tiba orang tak dikenal itu melancarkan serangan ke arah petugas.
Pelaku tersebut menggunakan senjata tajam untuk menyerang. Akibatnya Aiptu Agus pun menderita luka bacok di tangan, pipi sebelah kanan, dan kepala sebelah belakang.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho mengatakan saat ini Aiptu Agus tengah dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya. Keadaanya berangsur membaik. Dia juga telah melewati operasi.
"Alhamdulillah untuk korban sehat, dan sudah selesai dioperasi, saat ini sedang pemulihan di RS Bhayangkara," saat dikonfirmasi, Minggu.
(frd/gil)