Mahasiswa Asrama Papua Belum Laporkan Teror Ular ke Polisi

CNN Indonesia
Senin, 09 Sep 2019 17:21 WIB
Mahasiswa Papua yang tinggal di asrama di Surabaya belum berencana melaporkan teror pelemparan ular ke polisi.
Aksi pelemparan sejumlah ular ke dalam asrama Papua. (Dok. Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah mahasiswa Papua di asrama Surabaya mengaku masih trauma usai menerima teror pelemparan empat ekor ular ke halaman asrama. Kendati demikian mereka belum melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian.

"Untuk sementara belum (kami) dilaporkan," kata salah satu penghuni asrama, Yoab Orlando, kepada CNNIndonesia.com, melalui pesan singkat, Senin (9/9).

Pantauan di lokasi, sejumlah mahasiswa Papua saat ini tengah berada di asrama tersebut. Di sisi luar, lalu lintas di Jalan Kalasan terlihat lengang, dan tak ada penjagaan polisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahasiswa Papua hingga kini juga enggan melayani wawancara awak media secara langsung. Beberapa di antara wartawan bahkan ditolak dan diminta pergi.

CNNIndonesia.com juga berusaha mengonfirmasi insiden teror pelemparan ular ke kepolisian setempat. Namun Kapolsek Tambaksari, Kompol Gatot Hariyanto tak merespons panggilan dan pesan. Ia juga tak berada di kantor.
Terpisah, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, menyebut bahwa insiden pelemparan ular ke dalam asrama Papua ini adalah bentuk provokasi.

Ia juga mengatakan bahwa asrama saat ini tengah dalam pengawasan dan pengamanan kepolisian, maka segala kejadian pun ceoat diketahui. Barung pun berharap agar semua pihak tak mudah terprovokasi.

"Ini termakan provokasi. Kasihan Papua harus masuk dalam skenario mereka mana mungkin dilempar dari luar sebab asrama kita jaga keamanannya," kata Barung melalui keterangan tertulisnya.

Sebelumnya, Senin (9/9) pukul 04.19 WIB, para mahasiswa di Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya dikagetkan dengan aksi pelemparan sejumlah ular ke dalam asrama.

"Pagi tadi saat masih gelap, ada empat orang berpakaian preman berhenti di depan asrama, mereka masukan ular, ada tiga ekor itu di dalam karung terbuka," kata Yoab, kepada CNNIndonesia.com.
Yoab menuturkan, sedikitnya ada empat ekor ular yang dilempar ke dalam asrama. Yang pertama adalah seekor ular berjenis piton, di dalam karung beras ukuran 15 kilogram. Lalu ada tiga ular lainnya, berada di dalam karung kain.

"Kalau di dalam karung itu satu ekor, itu besar sekali, terus kalau tiganya itu di dalam kain, baru dilempar langsung ke dalam, kainnya tidak diikat keras, langsung ularnya tercerai itu (terlepas)," kata dia.

Usai pelemparan, satu ekor ular yang diduga berjenis piton berhasil ditangkap para mahasiswa Papua. Sementara tiga ekor ular lainnya terlepas ke pekarangan asrama.

Yoab tak tahu pasti apa jenis ketiga ular tersebut, ia khawatir jika ular-ular yang terlepas tersebut ternyata jenis ular berbisa, yang dapat mengancam keselamatan penghuni asrama.
[Gambas:Video CNN] (frd/ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER