Jakarta, CNN Indonesia -- Dua musikus menggalang donasi lewat situs
kitabisa.com untuk mendukung perjuangan
mahasiswa berdemonstrasi di gedung
DPR menentang pengesahan sejumlah RUU dan UU kontroversial.
Penggalangan dana pertama dilakukan oleh eks personel Banda Neira, Ananda Badudu, yang bertajuk 'Dukung Aksi Mahasiswa di Gedung DPR 23-24 Sept'. Sejak dimulai pada 22 September, pengumpulan dana itu pada pukul 09.58 WIB kini sudah mencapai Rp113 juta.
Dikutip dari situs
kitabisa.com, Ananda menyebut penggalangan dana itu terkait dengan demo mahasiswa di gedung DPR pada 23-24 September.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para mahasiswa ini, kata dia, menuntut pembatalan UU KPK hasil revisi, revisi KUHP, revisi UU Ketenagakerjaan, revisi UU Sumber Daya Air, RUU Pertanahan, RUU Pertambangan Minerba, UU MD3.
Selain itu, ada pula tuntutan pembatalan pimpinan KPK hasil seleksi di DPR, penolakan dwifungsi Polti, penyelesaian masalah Papua, hingga penyetopan aksi korporasi yang merampok sumber-sumber agraria, udara, dan air.
 Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian |
Mereka juga menuntut pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual, RUU Masyarakat Adat, RUU Perlindungan Data Pribadi.
"Mahasiswa meyakinkan bahwa aksi ini bukan untuk menggulingkan Jokowi dari kursi kepresidenan, melainkan menuntut agar kebijakan-kebijakan Jokowi sejalan dengan janji-janjinya sendiri," kata Ananda.
Dia mengatakan penggalangan dana itu untuk membantu mahasiswa dalam menyampaikan aspirasinya.
"Yang mana dana itu akan digunakan untuk tiga keperluan: makanan, minuman,
sound system mobile (mobil komando/gerobak komando)," tutur Ananda.
Di situs yang sama, grup musik Efek Rumah Kaca (ERK) melakukan penggalangan dana bertajuk 'Mendukung Perjuangan Mahasiswa, Kalian TOB!'. Dalam aksi ini, ERK sudah mengumpulkan Rp5 juta.
Sebelumnya, DPR berencana mengesahkan sejumlah RUU kontroversial dalam Rapat Paripurna Selasa (24/9). Di antaranya adalah RKUHP dan RUU Pertanahan.
Momentum ini pun dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk melakukan demo di DPR dan DPRD di sejumlah wilayah sejak kemarin. Mereka menerobos pagar DPR dan kemudian menemui anggota dewan untuk menyampaikan tuntutannya.
(arh/sur)