Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
BNPB) mengonfirmasi enam orang meninggal dalam peristiwa
gempa magnitudo 6,8 yang mengguncang Maluku, Kamis (26/9). Sementara itu empat orang lainnya dikabarkan mengalami luka.
"Enam orang tewas, iya (tertimpa bangunan)," ujar Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo saat ditemui di Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis (26/9).
Agus menyebut kemungkinan korban meninggal masih bisa bertambah. agus menjelaskan proses evakuasi hingga saat ini masih berlangsung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui angka korban meninggal ini bertambah dari angka korban yang dilaporkan Pusat Pengendali Operasi (pusdalops) dalam keterangan pers yang dikirim BNPB, yakni sebanyak tiga orang.
Sebelumnya tiga orang korban tewas tersebut adalah Narti Rumain, Mateis Frans, dan Lai Nai. Belum ada keterangan lebih lanjut mengenai nama dari tambahan angka korban meninggal.
Sementara itu terkait dengan korban luka di antaranya adalah Hasan Kaplale, Djamila Lasaiba, Gamar Assagaf dan satu warga Desa Waai di Kabupaten Maluku Tengah.
Juga tercatat kerugian materi berupa rusaknya empat rumah warga, tiga fasilitas pendidikan, dua fasilitas peribadatan, tiga unit perkantoran, satu jembatan, satu fasilitas umum dan satu bangunan lain.
Agus mengimbau agar warga yang rumahnya retak atau memiliki potensi rubuh baiknya tetap mengungsi. Agus tak menutup kemungkinan ada potensi gempa susulan terjadi meskipun tak berpotensi tsunami.
Kepala BNPB Doni Monardo bersama timnya, kata Agus, juga dikatakan akan berangkat ke Ambon malam ini.
"Penanganan pasti akan dilakukan. Tim TRC di Ambon sudah turun, Maluku sudah turun. BNPB jalan malam ini. Nanti malem ada rapat dengan DPR, lalu kepala [BNPB] juga akan ke lapangan," kata Agus menegaskan.
[Gambas:Video CNN] (ain/fey/ain)