Jakarta, CNN Indonesia -- Tim
Densus 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris berinisial TH di sebuah rumah di Bambu Larangan, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (11/10). Mereka menemukan sejumlah barang bukti, termasuk catatan
ISIS.
"Informasinya seperti itu," kata Kapolsek Cengkareng Kompol Khoiri saat dikonfirmasi, Jumat (11/10).
Dalam penggerebekan di kediaman TH, Densus 88 menemukan sejumlah barang bukti, termasuk dua bendera, satu ikat kepala, dua topi, dan satu lembar foto pahlawan pembela Islam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka juga menemukan tujuh buah buku, tiga bundel catatan, delapan kertas catatan ISIS, serta sebilah pisau lipat di dalam tas selempang hitam yang digunakan TH.
Dari informasi yang dihimpun, TH disebut terlibat dalam kelompok media sosial pendukung ISIS atau Daulah. Ia juga disebut berbaiat kepada Al Baghdadi bersama dengan kelompok Abu Zee.
Selain itu, TH juga pernah mengikuti idad atau pelatihan di Taman dan Lapangan Perumahan Puri Cendana. Tak hanya itu, TH disebut mengetahui perencanaan aksi amaliyah oleh kelompok Abu Zee.
Abu Zee merupakan amir dari JAD Bekasi. Abu Zee telah lebih dulu ditangkap pada 23 September lalu di Bekasi.
Polri menyatakan Densus 88 Antiteror di semua wilayah saat ini sedang bergerak pascapenusukan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto di Menes, Pandeglang, Banten.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan, dua terduga pelaku penusukan, SA dan FD, terkait dengan jaringan JAD Bekasi pimpinan Abu Zee. Sejumlah anggota jaringan ini menurut Dedi sudah ditangkap di beberapa daerah.
"Kemarin Densus 88 melakukan preventive strike di tiga wilayah: Bandung tersangka WB, barang bukti cukup banyak, kemudian yang di Manado (tersangka) atas nama CS. Bali ada dua orang atas nama NK dan JA," kata Dedi di Mabes Polri.
[Gambas:Video CNN]Di Bali, dua tersangka yang ditangkap bahkan tengah mempersiapkan aksi teror atau amaliah. Densus 88 saat ini menurut Dedi masih mendalami kasus-kasus tersebut.
"Densus 88 di seluruh wilayah sekarang sedang bergerak, upaya-upaya secara maksimal agar tidak terjadi serangan terorisme," katanya.
(dis/has)