Firli soal Kasus Teror ke Penyidik KPK: Tanya Kapolri

CNN Indonesia
Jumat, 20 Des 2019 19:02 WIB
Firli Bahuri meminta teror terhadap penyidik KPK lebih baik ditanyakan ke Kapolri karena pihaknya sudah ikut membantu penanganan kasus air keras Novel Baswedan.
Ketua KPK Firli Bahuri. (CNN Indonesia/ Feri Agus Setyawan).
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri meminta penyelesaian kasus teror yang dialami penyidik lembaga antirasuah ditanyakan langsung kepada Kapolri Jenderal Idham Azis. Termasuk persoalan kasus penyiraman air keras Novel Baswedan yang hingga kini belum menemui titik terang.

Firli menyebut masalah teror ke penyidik KPK bukan urusan pihaknya. KPK, kata Firli, hanya mengurusi pemberantasan korupsi.

"Anda tanya kepada Kapolri, itu bukan urusan (pemberantasan) korupsi kita ya," kata Firli di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (20/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui sejumlah penyidik KPK mengalami teror selama menjalankan tugasnya. Salah satunya adalah Novel yang disiram air keras pada 11 April 2017 lalu. Sampai saat ini kasus Novel belum juga terungkap.

Firli menyatakan pihaknya sudah ikut membantu mengungkap kasus teror ke penyidik KPK, termasuk dalam kasus penyiraman air keras Novel. Bahkan, kata Firli, penyidik KPK sudah dikirim untuk ikut membantu mengusut kasus Novel.

"Anda tanya kepada Kapolri ya, itu bukan urusan kita," ujarnya.
Sebelumnya, Novel Baswedan mengatakan perintah Presiden Joko Widodo untuk segera mengungkap pelaku penyiraman air keras harus ditaati.

Diketahui, Jokowi sudah memerintahkan Kapolri Jenderal Idham Azis untuk mengungkap kasus Novel dalam hitungan hari.

"Ya tentunya saya menyampaikan bahwa, kalau perintah presiden ya ditaati lah. Masa perintah presiden mau diabaikan," kata Novel di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (19/12).

[Gambas:Video CNN]

Novel yang menjadi korban penyiraman air keras itu mengatakan menjadi hal buruk jika Polri tak menjalankan perintah Jokowi untuk menyelesaikan kasus tersebut dalam hitungan hari.

Sementara Wakil Ketua KPK 2015-2019 Saut Situmorang meminta kasus penyiraman air keras Novel ini menjadi perhatian pimpinan KPK periode 2019-2023. Ia menyebut penuntasan kasus Novel juga menjadi tanggung jawab pimpinan KPK Jilid V.

"Tentunya itu bagian dari tanggung jawab mereka. Yang korban adalah pasukannya (Novel Baswedan). Saya mengatakan berantas korupsi itu kan perang. Oleh sebab itu kita harus bertanggung jawab terhadap pasukan kita," kata Saut.

Saut mengaku akan menitipkan kepada Firli Bahuri Cs agar tetap mengawal pengusutan kasus air keras Novel yang sudah berjalan lebih dari dua tahun. Novel disiram air keras pada 11 April 2017. (fra/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER