PKS soal Influencer Jokowi Jegal Anies: Jangan Ada Kebencian

CNN Indonesia
Selasa, 07 Jan 2020 21:05 WIB
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera meminta para pegiat media sosial berkompetisi secara sehat, tidak didasarkan kepada kebencian.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) Mardani Ali Sera meminta para pegiat media sosial pendukung Presiden Joko Widodo yang menyatakan sedang menyusun strategi untuk menjegal Anies Baswedan di pilpres 2024 tidak menggunakan dasar kebencian.

Ia mengajak pegiat media sosial pendukung Jokowi untuk berkompetisi secara sehat demi mencari sosok terbaik di Pilpres 2024 mendatang.

"Semestinya semua tidak didasari kebencian atau prejudice. Tapi kita berkompetisi secara sehat, mencari yang terbaik," kata Mardani lewat pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Selasa (7/1).

Dia melanjutkan, memilih sosok capres di Pilpres 2024 mendatang harus berdasarkan pada rasa cinta kepada Indonesia dan rakyat.

Di sisi lain, Mardani mengatakan bahwa Pilpres 2024 masih lama berlangsung. PKS, lanjutnya, masih mendata seluruh nama potensial untuk diusung saat ini.


"Buat PKS 2024 masih lama. Semua capres potensial sudah mulai di-list, karena PKS partai kader kebijakannya kader internal diprioritaskan," ucap Mardani.

Terpisah, Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani Chaniago menilai bahwa langkah para pegiat media sosial pendukung Jokowi menyusun strategi untuk menjegal Anies masuk bursa Pilpres 2024 berangkat dari ketakutan melihat penggunaan politik identitas yang hampir memecah belah masyarakat beberapa waktu lalu.

Dia juga berpendapat bahwa langkah para pegiat media sosial pendukung Jokowi menyusun strategi untuk menjegal Anies masuk bursa Pilpres 2024 dilakukan karena ingin agar sosok presiden pengganti Jokowi di hari mendatang bukan orang yang menghalalkan segala cara.

"Mungkin mereka ngeri melihat efek penggunaan politik identitas yang hampir saja memecah belah bangsa ini dan mereka ingin agar presiden ke depan bukan orang yang menghalalkan segala cara dengan hoaks, SARA, dan fitnah untuk menang," kata Irma.

Namun demikian, Irma berkata bahwa NasDem merasa masih terlalu dini untuk menilai peluang Anies atau Mendagri Tito Karnavian untuk masuk dalam bursa capres di Pilpres 2024 mendarang.

[Gambas:Video CNN]
Menurutnya, sejumlah nama juga memiliki peluang untuk maju di Pilpres mendatang.

"Masih terlalu dini untuk melihat mereka (Anies dan Tito), masih banyak yang bisa di usung ke depan, ada Ganjar (Pranowo), Erick Thohir, AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), dan Puan (Maharani)," tuturnya.

Sebelumnya, lewat sebuah video di media sosial, beberapa pegiat media sosial sedang membahas potensi pada Pilpres 2024. Dalam video itu tampak aktivis perempuan Nong Darol Mahmada, Dosen UI Ade Armando, pegiat media sosial Eko Kuntadhi, Denny Siregar, Rudi S Kamri, dan pengacara Muannas Alaidid.

Rudi menyampaikan pendukung Jokowi harus merapatkan barisan untuk 2024. Sebab menurutnya pihak sebelah sudah lebih siap.

Kepada CNNIndonesia.com, Rudi mengakui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merupakan sosok yang paling potensial pada Pilpres 2024. Sebab itu, Rudi mengajak para pendukung di barisan Jokowi bisa membangun sebuah sistem.

"Jadi artinya sistem yang kita buat, siapa dari kelompok ini [Jokowi] yang punya kemampuan untuk menggantikan Pak Jokowi nanti," ucapnya, Senin (6/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(mts/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER