Jakarta, CNN Indonesia -- Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I TNI menyatakan kapal nelayan
China sudah keluar dari perairan
Natuna Utara yang masuk dalam Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI). Sementara, kapal Coast Guard China masih ada di ZEEI namun sudah mengarah ke Malaysia.
Panglima Kogabwilhan I Laksamana Madya Yudo Margono mengatakan kapal nelayan China saat ini bergerak ke arah utara menuju Vietnam.
"Hasil patroli Boeing tadi pagi bahwa kapal-kapal ikan China yang kemarin melakukan penangkapan ikan itu sudah bergerak ke utara. Jadi sudah keluar dari ZEE Indonesia," ujar Yudo di Markas Kogabwilhan I, Jakarta, Kamis (9/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski tidak ada kapal nelayan China, Yudo menyampaikan dua kapal Coast Guard China masih berada di dalam ZEE Indonesia. Dia berkata hal itu bukan palanggaran karena kapal coast guard China tidak mengawal kapal nelayan China.
Dia belum mengetahui secara pasti alasan dua kapal Coast Guard China berada di ZEE Indonesia. dia menduga dua kapal itu hanya lintas damai karena haluan kapal itu berjalan terus.
 Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian |
"Jadi tidak mondar-mandir, tapi tadi terpantau saya lihat haluannya menuju ke daerah Malaysia itu, ke perbatasan Malaysia. Jadi haluannya lurus terus tidak bermanuver," ujarnya.
"Kemungkinan bisa
innocent passage atau lintas damai," ujar Yudo.
Proses pemantauan kapal China dilakukan dengan berbagai metode. Di antaranya, Yudo berkata pihaknya mengerahkan pesawat Boeing hingga CN-235 untuk memantau dari udara. Selain itu, dia berkata Kogabwilhan I menggunakan Automatic Identification System (AIS).
"Sehingga saya yakin kapal ikan (China) yang 30 (unit) kapal yang saya sampaikan sebelumnya sudah keluar dari ZEE Indonesia," ujar Yudo.
Patroli TetapYudo menyampaikan patroli di periaran Natuna tetap dilaksanakan meski kapal nelayan China sudah tidak berada di ZEE Indonesia. Saat ini, dia berkata ada enam KRI yang melaksanakan patrol sekaligus melaksanakan latihan.
Dia juga berkata ada empat pesawat tempur F-16 yang terlibat dalam patrol dan latihan.
"Sehingga pada hari ini kami laksanakan latihan bersama antara TNI AL dan TNI AU di laut yang tadi pagi sudah berangkat pukul 08.00 WIB," ujar Yudo.
[Gambas:Video CNN]Yudo membeberkan pihaknya belum dapat memastikan apakah bakal ada pengurangan armada di kawasan itu. Namun, dia berkata di Natuna sejatinya ada empat KRI yang bersiaga.
"Karena kemarin situasinya seperti itu sehingga kami tambahkan dari unsur-unsur yang ini kami fokuskan ke laut Natuna. Sekarang ini ada tujuh unsur, yang enam melaksanakan operasi, yang satu karena BCM (Kapal Tanker Bantu Cair Minyak) makan
stand by," ujarnya.
(jps/arh)