Jakarta, CNN Indonesia -- Rumah Sakit Eka Hospital Cibubur, Bogor, Jawa Barat memastikan satu orang pasien yang sempat diisolasi sejak 26 Januari lalu negatif terinfeksi
virus corona. Hal itu berdasarkan observasi dan pemeriksaan pasien selama di ruang isolasi.
Dokter Spesialis Paru RS Eka Hospital Cibubur, Paulus Arka menyebut pasien terduga virus corona itu merupakan pasien pemantauan, bukan pasien pengawasan. Ia menyebut keluhan pasien adalah demam tinggi dan tidak ada keluhan pneumonia.
"Diagnosanya infeksi virus tapi tidak dengan corona," kata Paulus dalam jumpa pers di RS Eka Hospital Cibubur, Jawa Barat, Senin (3/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paulus menyebut pasien tersebut juga terbebas dari indikasi penyakit berbahaya lainnya. Awalnya, dugaan infeksi virus corona pasien itu datang dari pihak keluarga, setelah mengalami demam tinggi pasca pulang dari China.
"Pulang dari Tiongkok kemudian mengalami demam tinggi, setelah 10 hari pulang dari Tiongkok, demam tinggi 38 - 40 derajat," ujar Paulus.
[Gambas:Video CNN]Pasien kemudian dirujuk ke RS Eka Hospital Cibubur pada Rabu 26 Januari dan langsung diarahkan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk mendapatkan penanganan langsung di dalam ruang isolasi.
Setelah itu dilakukan proses pemeriksaan intensif. Pihak RS Eka Hospital kemudian berkoordinasi dengan Dinkes Bogor dan Litbangkes Kemenkes RI.
Diketahui, hasil akhir pemeriksaan resmi dikeluarkan oleh Litbangkes Kemenkes RI hari ini, Senin (3/2).
"Dan hasilnya memang dua ya, corona negatif dan hasil influensa yang kita takutkan ada MERS atau SARS itu juga negatif," kata Paulus.
(khr/osc)