Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid mengaku sempat mendapat pesan dari Sholahuddin Wahid atau
Gus Sholah sebelum pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, meninggal dunia. Pesan itu disampaikan lewat putra Gus Sholah, Gus Billy Wahid.
Dia menyampaikan Gus Sholah mengundang dirinya dalam pemutaran film Jejak Langkah 2 Ulama. Film itu bercerita tentang perjalanan dakwah pendiri Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.
"Pesan terakhir beliau kepada saya disampaikan oleh putra beliau Gus Billy Wahid melalui pesan Whatsapp pada tanggal 30 Januari 2020 terkait dengan rencana pemutaran film Jejak Langkah 2 Ulama KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy'ari. Untuk hal tersebut saya menyambut dengan senang hati," kata dia, dalam keterangan tertulis, Senin (3/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyampaikan usai undangan itu, ia belum sempat mengunjungi Gus Sholah. Kemudian Zainut mendapat kabar kondisi kesehatan Gus Sholah menurun dan harus masuk rumah sakit. Dia belum sempat menjenguk hingga Gus Sholah berpulang.
Zainut mengenang Gus Sholah sebagai sosok penghubung antargolongan. Adik Presiden RI ketiga Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu disebut mengayomi semua anak bangsa.
[Gambas:Video CNN]"Beliau mengayomi semua golongan tanpa memandang suku, ras, agama dan golongan. Beliau adalah perekat persatuan dan penjaga harmoni kebhinnekaan," ucap Zainut.
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga menilai Gus Sholah sebagai tokoh yang tak segan berbagi ilmu ke kaum muda, terutama di kalangan NU. Sehingga tidak terjadi kesenjangan antargenerasi di NU.
"Semoga Allah SWT memberikan pahala surga kepadanya. Selamat jalan Gus Sholah, guru bangsa yang mulia, pintu-pintu langit terbuka lebar dan para malaikat menyambutmu dengan hamparan surga," tuturnya.
Gus Sholah meninggal dunia pada Minggu (2/1). Ia wafat pada usia 77 tahun usai dirawat di RS Jantung Harapan Kita Jakarta. Rencananya Gus Sholah bakal dinakamkan di kompleks Pemakaman Tebu Ireng pada Senin, sekitar pukul 16.00 WIB.
(dhf/arh)