Ketua DPRD Ngotot Formula E Tak di Monas: Bisa Ancol atau GBK

CNN Indonesia
Kamis, 20 Feb 2020 04:01 WIB
Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi menyebut ada alternatif lain yakni Ancol atau Gelora Bung Karno untuk gelaran Formula E.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. (CNN Indonesia/Priska Sari Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi berkeras menolak penyelenggaraan Formula E di Monumen Nasional (Monas), Jakarta.

Prasetyo menyebut masih ada daerah lain di Ibu Kota untuk gelaran balapan mobil listrik, seperti Ancol, Jakarta Utara dan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Pusat.

"Kami (DPRD) enggak hambat Formula E, itu hak gubernur. Tapi di tempat yang lain, jangan di Monas. Ada Ancol (atau) GBK," kata Prasetyo di DPRD DKI Jakarta, Rabu (19/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prasetyo menyatakan Monas merupakan situs sejarah dan cagar budaya. Menurutnya, Kawasan Monas masuk dalam Keputusan Presiden (Keppres) nomor 25 tahun 1995 tentang Pembangunan Kawasan Medan Merdeka di Wilayah Daerah Khusus Ibu kota Jakarta.

"Kenapa kok sampai di kelilingi sama pagar sama Sutiyoso (mantan gubernur DKI Jakarta), sampai ada Keppres-nya, itu kan ada alasannya," ujarnya.
Politikus PDIP itu pun mengaku sudah memanggil jajaran Anies untuk meminta penjelasan terkait gelaran Formula E termasuk revitalisasi kawasan Monas. Pemanggilan ini merupakan langkah DPRD DKI mengawasi setiap program kerja Pemprov DKI.

Ia pun meminta Anies untuk memperbaiki komunikasi terhadap semua pihak terkait jika ingin melaksanakan sebuah program kerja yang membutuhkan koordinasi. Menurutnya, selama ini Anies tak memiliki komunikasi politik yang baik.

"Ya buka komunikasi lah. Jangan selalu kepala dinas yang dikedepankan atau Sekda dikedepankan. Pak gubernur jawablah pertanyaan, teman-teman doorstop diterima lah. Apa pertanyaan itu. Harus dijawab," ujarnya.

Lebih lanjut, Prasetyo juga menyinggung proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM). Menurutnya, banyak seniman yang marah karena proyek tersebut. Bahkan, katanya, Komisi X DPR berencana memanggil Anies dan perwakilan DPRD DKI untuk menjelaskan revitalisasi TIM.

"Kami kan enggak tahu. Maksudnya revitalisasi kan untuk memperbaiki yang jelek jadi baik, bukan malah dirubuhin situs sejarah lagi," tuturnya.

"Enggak ada komunikasi. Yang dikedepankan komersialnya. Sekarang pertanyaannya kalau lu buat wisma atau hotel di Cikini, segitu banyaknya hotel masih kosong," kata Prasetyo menambahkan.

[Gambas:Video CNN]

Sebelumnya, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai perusahaan BUMD yang ditunjuk untuk menggelar Formula E memastikan tak ada perubahan izin lokasi perhelatan Formula E di Monas.

Diketahui surat izin yang diajukan ke Sekretariat Negara berpolemik karena dalam surat itu tertulis sudah mendapat rekomendasi Tim Ahli Cagar Budaya (TACB).

Direktur Utama PT Jakpro Dwi Wahyu Darwoto menyatakan tidak mungkin Komisi Pengarah (Komrah) mengubah keputusan Monas sebagai lokasi Formula E tersebut.

Sementara itu, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ikut angkat bicara. Megawati mengkritik rencana Anies yang ingin menggelar ajang perlombaan Formula E di Monas.

Megawati menegaskan bahwa Monas sudah ditetapkan sebagai cagar budaya yang harus dilindungi oleh pemerintah.

"Monas itu adalah sudah pasti peraturannya merupakan cagar budaya. Apa artinya, tidak boleh dipergunakan untuk apapun juga," kata Megawati di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Rabu (19/2). (fra/ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER