Jakarta, CNN Indonesia -- Pencarian siswa SMPN 1 Turi Sleman Yogyakarta yang terseret aliran
Sungai Sempor, Wonokerto, Turi, Sleman, Yogyakarta, terkendala lokasi yang gelap.
"Kondisi sudah malam dan gelap, kami harus menggunakan lampu penerangan untuk mencari para korban lainnya," kata Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Joko Supriyanto di lokasi, Jumat (21/2) malam, dikutip dari
Antara.
Selain itu, proses evakuasi juga terkendala kondisi hujan masih terus mengguyur lokasi kejadian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di lokasi, Bupati Sleman Sri Purnomo turut memantau perkembangan pencarian para korban. Saat ini, proses pencarian ditunda untuk sementara karena Sri Purnomo, Joko Supriyanto, dan tim gabungan masih berkoordinasi.
Joko mengatakan pihaknya memerlukan beberapa tambahan lampu penerangan.
[Gambas:Video CNN]"Kami membutuhkan lampu sorot untuk penerangan di area DAM Sungai Sempor," katanya.
Ia belum dapat memastikan saat ini jumlah korban yang selamat ataupun meninggal.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo dalam siaran pers mengatakan siswa hanyut yang sudah ditemukan berjumlah enam orang.
Empat orang diketemukan meninggal dunia, dua di antaranya sudah teridentifikasi atas nama Nur Azizah dan Arisma.
Mereka yang tergabung dalam kegiatan pramuka merupakan kelas 7 dan 8 dari SMP Negeri 1 Turi. Sebanyak 257 orang mengikuti kegiatan penyusuran Sungai Sempor tanpa melihat kondisi cuaca.
"Saat ini kondisi masih simpang siur terkait dengan data jumlah murid yang mengalami insiden," katanya.
(antara/arh)