Warga Terdampak Banjir Demo AEON JGC, Satu Orang Ditangkap
CNN Indonesia
Selasa, 25 Feb 2020 15:01 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Aparat kepolisian menangkap satu orang yang diduga terlibat dalam demo berujung perusakan di AEON Mall Jakarta Garden City, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (25/2). Petugas keamanan menjaga ketat akses keluar dan masuk menuju mal tersebut.
"Pelaku sudah diamankan satu orang. Masih kami dalami, yang jelas dia terlibat," kata Direktur Kriminal Umum Polda Metro Kaya Kombes Suyudi Ario Seto kepada wartawan di lokasi kejadian, Selasa (25/2).
CNNIndonesia.com sudah berupaya untuk menemui pengelola Mal AEON namun menurut petugas keamanan, manajemen masih mendiskusikan hal tersebut.
Pantauan CNNIndonesia.com, sejumlah petugas berseragam Polres Metro Jakarta Timur dan Polda Metro Jaya berjaga di pintu keluar dan masuk wilayah mal untuk melakukan pemeriksaan.
Suyudi mengatakan hingga saat ini aparat kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan juga penyelidikan mendalam untuk mencari motif insiden tersebut.
Beberapa lokasi yang menjadi pusat perusakan, kata Suyudi, berada di sejumlah toko bagian belakang mal dan pos penjagaan sekuriti. Belum diketahui pasti kerugian akibat insiden tersebut.
Hingga saat ini, para wartawan yang berada di sekitar lokasi dilarang masuk ke wilayah mal. Petugas keamanan meminta agar media menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan kepolisian.
Beberapa karyawan mal dan juga pengunjung telah dikeluarkan dari lokasi mal.
"Pada masuk semua. Soalnya posisi kita lagi di dalam. (Setelah damai) sudah disuruh balik semua sekarang," kata salah satu karyawan outlet, Multasan saat ditemui dilokasi.
Hingga saat ini, sejumlah kendaraan taktis milik unit Resmob masih berjaga di sekitar lokasi. Warga sekitar pun lalu lalang berdatanganan untuk melihat lokasi kejadian.
Sebelumnya, ratusan orang yang rumahnya terdampak banjir mendatangi mal AEON yang berada di kawasan Perumahan Jakarta Garden City (JGC). Mereka menuding perumahan tersebut diduga memicu banjir di wilayah mereka.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan kejadian itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
"Warga terdampak banjir yang mengklaim akibat adanya Perum JGC kurang lebih 200 orang pimpinan bapak Jaheri dan bapak Jhoni. Warga kesal karena pihak manajemen belum bisa ditemukan untuk dilakukan mediasi," kata Yusri dalam keterangannya, Selasa (25/2).
[Gambas:Video CNN] (mjo/pmg)
"Pelaku sudah diamankan satu orang. Masih kami dalami, yang jelas dia terlibat," kata Direktur Kriminal Umum Polda Metro Kaya Kombes Suyudi Ario Seto kepada wartawan di lokasi kejadian, Selasa (25/2).
CNNIndonesia.com sudah berupaya untuk menemui pengelola Mal AEON namun menurut petugas keamanan, manajemen masih mendiskusikan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suyudi mengatakan hingga saat ini aparat kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan juga penyelidikan mendalam untuk mencari motif insiden tersebut.
Hingga saat ini, para wartawan yang berada di sekitar lokasi dilarang masuk ke wilayah mal. Petugas keamanan meminta agar media menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan kepolisian.
 Massa aksi di sekitar wilayah Jakarta Garden City, Cakung, Jakarta Timur, sempat merusak AEON Mall. (CNN Indonesia/Michael Josua Stefanus) |
"Pada masuk semua. Soalnya posisi kita lagi di dalam. (Setelah damai) sudah disuruh balik semua sekarang," kata salah satu karyawan outlet, Multasan saat ditemui dilokasi.
Hingga saat ini, sejumlah kendaraan taktis milik unit Resmob masih berjaga di sekitar lokasi. Warga sekitar pun lalu lalang berdatanganan untuk melihat lokasi kejadian.
Sebelumnya, ratusan orang yang rumahnya terdampak banjir mendatangi mal AEON yang berada di kawasan Perumahan Jakarta Garden City (JGC). Mereka menuding perumahan tersebut diduga memicu banjir di wilayah mereka.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan kejadian itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
"Warga terdampak banjir yang mengklaim akibat adanya Perum JGC kurang lebih 200 orang pimpinan bapak Jaheri dan bapak Jhoni. Warga kesal karena pihak manajemen belum bisa ditemukan untuk dilakukan mediasi," kata Yusri dalam keterangannya, Selasa (25/2).
[Gambas:Video CNN] (mjo/pmg)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK