Kemendikbud: Sekolah Harus Konsultasi Sebelum Liburkan Siswa

CNN Indonesia
Rabu, 04 Mar 2020 15:37 WIB
Kabiro Humas Kemendikbud mengatakan pihaknya sedang merumuskan surat edaran yang akan disebar ke lingkungan pendidikan terkait risiko virus corona.
Ilustrasi sekolah. (CNNIndonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan sekolah harusnya berkomunikasi dulu dengan dinas terkait sebelum meliburkan siswanya terkait risiko virus corona (Covid-19).

Itu disampaikan Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbud Ade Erlangga menjawab pertanyaan soal sebuah sekolah di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sekolah tersebut yang meliburkan siswa dua pekan setelah ada salah seorang pengajarnya terindikasi suspect terinfeksi corona (Covid-19).

"Sekolah yang mau meliburkan berkonsultasi dulu dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan setempat. Agar tidak timbul kepanikan," ujar Ade kepada CNNIndonesia.com, Rabu (4/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konsultasi dengan dinas tersebut, kata Ade, dilakukan agar keputusan meliburkan siswa dapat dipertimbangkan melalui aspek kesehatan dan dampak virus terhadap orang tua, peserta didik, guru dan lingkungan di sekitar sekolah.

Lebih lanjut mengenai surat edaran untuk mengarahkan dan mengimbau langkah menanggulangi wabah corona di sekolah, Ade mengaku pihaknya masih membahas hal tersebut.

"Sedang dirumuskan surat edaran," tambahnya.

Diketahui sebuah sekolah di wilayah Jakarta Selatan meliburkan siswanya selama 14 hari sejak kemarin. Langkah ini dilakukan karena salah satu pengajar tengah menjalani pemeriksaan terkait virus corona.

"Sambil menunggu hasil negatif atau tidak guru itu, selama 14 hari diliburkan," ucap pimpinan keamanan sekolah tersebut, Firmansyah.

[Gambas:Video CNN]
Guru yang sedang melakukan pemeriksaan telah dibawa ke RSPI Sulianto Saroso, Jakaeta Utara. Perempuan berusia 40 tahun tersebut dikatakan sudah tidak masuk sejak Senin (2/3).

Terpisah, Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali menyatakan setuju dengan tindakan sekolah tersebut meliburkan siswanya. Ia menilai itu jadi kebijakan sekolah yang tanggap dalam menanggulangi kasus ini.

Mekanismenya sudah benar, terkait dengan tanggap itu," kata Marullah saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (4/3) seperti dilansir Antara.

Untuk diketahui, suspect corona adalah istilah medis yang menyatakan seorang pasien diduga mengidap corona, tapi belum bisa dipastikan positif atau negatif.

Sementara itu, Kepala Seksi Kesiswaan dan Sumber Belajar Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Momon Sulaeman saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya masih menunggu laporan terkait sekolah yang meliburkan siswanya terkait Corona.

"Itu [meliburkan] inisiatif sekolah sendiri, karena kami tidak pernah mengeluarkan instruksi," kata Momon.

Momon juga mengatakan pihaknya tak bisa mengintervensi lebih lanjut, karena pembinaan sekolah internasional berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bukan Dinas Pendidikan.

(fey/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER