Perawat Corona Berjas Hujan, Pemkot Tasikmalaya Minta Bantuan
bmw | CNN Indonesia
Rabu, 11 Mar 2020 17:22 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman meminta pemerintah pusat mengirimkan bantuan alat-alat medis agar perawat rumah sakit khusus penanggulangan virus corona (Covid-19) tak lagi memakai jas hujan. Dia mengamini Tasikmalaya kekurangan alat medis terutama alat pelindung diri.
"Mohon pada pemerintah dalam hal ini Pak Menteri untuk segera mengirimkan keperluan terkait dengan masalah kewaspadaan kita menghindari penyebaran virus corona," tutur Budi saat diwawancara CNNIndonesia TV di Tasikmalaya, Rabu (11/3).
Ada tiga orang yang sempat diisolasi di RSUD Soekardjo, Tasikmalaya, Jawa Barat sejak Sabtu lalu (6/3). Mereka mengidap gejala mirip infeksi virus corona, yaitu batuk, demam dan pusing.
Mereka juga mengaku pernah mendatangi negara yang terdampak virus corona. Walhasil, pihak rumah sakit memutuskan untuk mengisolasi dan merawat secara khusus satu WNA dan dua WNI itu.
Dalam penanganan tiga pasien itu, perawat RSUD Soekardjo terlihat mengenakan alat pelindung diri berupa jas hujan berwarna biru. Alat pelindung diri itu tak sesuai dengan standar yang ada.
"Betul kita terbatas, di rumah sakit malah ada dua orang tiga orang pakai seperti jas hujan," kata Budi.
[Gambas:Video CNN]
Sejauh ini, tiga pasien yang sempat diisolasi itu kini sudah dipulangkan. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat menegaskan bahwa tiga pasien itu digolongkan sebagai orang dalam pemantauan.
Mereka boleh pulang karena sudah tidak lagi menunjukkan gejala-gejala mirip virus corona. Akan tetapi, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya akan terus memantau kondisi kesehatan tiga orang tersebut.
"Tolong ini dipahami dan disampaikan kepada warga ketiga orang ini statusnya orang dalam pemantauan bukan pasien dalam pengawasan," imbuhnya.
Sejauh ini, pemerintah pusat menyatakan telah ada 736 pasien dalam pengawasan terkait virus corona. Mereka diisolasi dan dirawat secara khusus.
Dari 736 pasien itu, 27 orang positif terinfeksi virus corona dan satu di antaranya telah meninggal dunia. Dia adalah warga negara asing berusia 53 tahun.
"Mohon pada pemerintah dalam hal ini Pak Menteri untuk segera mengirimkan keperluan terkait dengan masalah kewaspadaan kita menghindari penyebaran virus corona," tutur Budi saat diwawancara CNNIndonesia TV di Tasikmalaya, Rabu (11/3).
Ada tiga orang yang sempat diisolasi di RSUD Soekardjo, Tasikmalaya, Jawa Barat sejak Sabtu lalu (6/3). Mereka mengidap gejala mirip infeksi virus corona, yaitu batuk, demam dan pusing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam penanganan tiga pasien itu, perawat RSUD Soekardjo terlihat mengenakan alat pelindung diri berupa jas hujan berwarna biru. Alat pelindung diri itu tak sesuai dengan standar yang ada.
Mereka boleh pulang karena sudah tidak lagi menunjukkan gejala-gejala mirip virus corona. Akan tetapi, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya akan terus memantau kondisi kesehatan tiga orang tersebut.
"Tolong ini dipahami dan disampaikan kepada warga ketiga orang ini statusnya orang dalam pemantauan bukan pasien dalam pengawasan," imbuhnya.
Sejauh ini, pemerintah pusat menyatakan telah ada 736 pasien dalam pengawasan terkait virus corona. Mereka diisolasi dan dirawat secara khusus.
Dari 736 pasien itu, 27 orang positif terinfeksi virus corona dan satu di antaranya telah meninggal dunia. Dia adalah warga negara asing berusia 53 tahun.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK