Jakarta, CNN Indonesia -- Menko PMK
Muhadjir Effendy disebut telah menjalani rangkaian tes terkait potensi terjangkit
virus corona. Salah satu staf di Kemenko PMK menyebut Muhadjir dalam kondisi sehat dan tetap berkantor hari ini.
"Alhamdulillah sehat, beliau sehat," kata salah satu staf di internal Kemenko PMK, yang menolak disebutkan identitasnya kepada
CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Senin (16/3).
Muhadjir, kata staf tersebut, menjalani pemeriksaan virus Covid-19 setelah Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dinyatakan positif terpapar virus tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah (tes) kemarin siang," kata dia.
Staf tersebut juga mengatakan hingga saat ini belum ada anjuran dari pihak Kemenko PMK terkait bekerja dari rumah untuk karyawan di Kemenko PMK.
Namun demiikian, telah ada imbauan dari pimpinan untuk tak datang ke kantor PMK bagi pegawai yang dalam kondisi sakit.
"Sementara kita masuk seperti biasa," kata dia.
Muhadjir sebelumnya sempat diisukan tengah dalam kondisi tidak sehat bahkan terserang wabah covid-19. Apalagi dia juga sempat tidak menghadiri beberapa kegiatan di mana dia menjadi tamu undangan dalam acara tersebut.
 Foto: CNN Indonesia/Fajrian |
[Gambas:Video CNN]Rapat terkait pemulangan ABK world dream di kantor PMK beberapa hari lalu juga sempat dibatalkan tanpa ada alasan pasti. Informasi itu merebak mengingat Muhadjir memang merupakan salah satu menteri yang kerap kali bersinggungan dengan warga yang dievakuasi setelah virus corona menyebar.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dinyatakan positif terinfeksi virus corona dan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD). Budi merupakan kasus ke-76 dari total 117 kasus per Minggu (15/3).
Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Albertus Budi Sulistya membeberkan kronologi Budi hingga dirawat di RSPAD. Albertus mengatakan awalnya Budi dirawat di rumah sakit swasta akibat gejala sesak napas.
"Jadi awalnya beliau dirawat di rumah sakit swasta, kemudian sesuai dengan perkembangan timbul sesak napas," kata Albertus di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Sabtu (14/3).
(ain/tst/ain)