Jakarta, CNN Indonesia -- Status Kejadian Luar Biasa (KLB) Virus
Corona yang ditetapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jumat (13/3) lalu membuat sejumlah warga khawatir. Sejumlah Kelurahan di Solo meminta agar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solo menyemprotkan disinfektan ke kantor-kantor Kelurahan.
Kepala Dinkes Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan tak hanya kelurahan, tak sedikit warga yang meminta Pemkot melakukan sterilisasi di sejumlah tempat ibadah.
Bahkan, kata dia, ketakutan juga dialami oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Kelurahan dan Kecamatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sedikit-sedikit minta disemprot (disinfektan). Malah ada kelurahan yang minta bantuan masker dan sarung tangan karet," kata dia saat dihubungi, Senin (16/3).
Ning, sapaan akrab Siti Wahyuningsih, menuturkan ada petugas yang takut tertular melalui berkas yang diterima dari warga.
Ia mengingatkan ketakutan tersebut berlebihan. Pasalnya, penularan virus corona bisa dicegah dengan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Di antaranya dengan rajin mencuci tangan dan menghindari menyentuh wajah.
"Kalau mau ya beli sendiri
hand sanitizer. Jangan semuanya dibebankan ke Pemerintah," kata dia.
Pemkot Solo melakukan sterilisasi di masjid Balai Kota Solo dan sejumlah rumah ibadah yang pernah disinggahi pasien positif corona. Penyemprotan disinfektan juga dilakukan di fasilitas-fasilitas umum yang banyak diakses publik.
Hal itu memicu beberapa rumah ibadah untuk meminta perlakuan yang sama. Ning menilai sterilisasi tidak perlu dilakukan di semua tempat.
"Kalau tidak butuh kenapa disemprot. Tidak usah terlalu paranoid," katanya.
Kondisi Kota Solo saat ini relatif lengang dibanding hari-hari biasa. Beberapa jalan yang biasanya dipadati kendaraan tampak sepi. Kendaraan bisa melaju dengan kecepatan relatif tinggi. Meski demikian, aktivitas di pasar tradisional tetap berlangsung normal.
"Yang beli tetap seperti biasa," kata pedagang sayur di Pasar Ledoksari, Sukarmi.
Lain halnya dengan pegawai salah satu bank swasta di Solo, Bela Ananda. Ia mengaku cukup khawatir tertular penyakit virus corona dari nasabah. Untuk itu selalu ia menyiapkan hand sanitizer di mejanya.
"Setiap habis ketemu nasabah pasti saya pakai. Padahal sebelum ada KLB biasa saja," katanya.
(syd/ugo)