Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Humas dan Protokol
Masjid Istiqlal Abu Huraira Abdul Salam menyatakan pihaknya masih melihat situasi perkembangan penyebaran
virus corona (Covid-19) sebelum memutuskan pelaksanaan Salat Jumat pada Jumat (27/3) minggu depan.
Menurut Abu, jika intensitas penyebaran virus corona terus meningkat, pihaknya akan mengikuti fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar mengganti Salat Jumat dengan Salat Zuhur.
"Iya untuk minggu depannya dilihat perkembangannya. Kalau enggak ada tanda-tanda penurunan berarti sesuai anjuran MUI, dewan masjid, bahwa salat Jumat diganti salat Zuhur," kata Abu kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (18/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abu menyatakan pihaknya sudah memutuskan tetap menggelar Salat Jumat pada pekan ini, Jumat (20/3), meski di tengah wabah virus corona sesuai instruksi Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar.
Ia menyebut Nasaruddin pasti mengetahui kondisi Jakarta setelah memutuskan masih menggelar Salat Jumat pekan ini. Sebab, kata Abu, Nasaruddin sendiri ditunjuk oleh Kepala BNPB Doni Munardo sebagai juru bicara penanggulangan virus corona dalam bidang keagamaan.
Abu memandang Salat Jumat yang digelar lusa belum ada perubahan. Sampai saat ini juga belum ada instruksi untuk membatalkan Salaat Jumat di Masjid Istiqlal dari Nasaruddin.
"Saya juga masih nunggu-nunggu ini, apakah ada perubahan atau tidak. Yang jelas instruksi sampai detik ini belum ada perubahan, bahwa kami diperintahkan untuk melaksanakan ibadah Salat Jumat secara berjamaah," kata dia.
Lebih lanjut, Abu menegaskan Masjid Istiqlal masih dibuka bagi masyarakat muslim yang ingin beribadah. Akan tetapi, ia mengimbau masyarakat langsung meninggalkan Masjid Istiqlal usai beribadah demi mencegah penyebaran virus corona.
[Gambas:Video CNN]Meski demikian, Abu menyatakan Masjid Istiqlal ditutup sementara untuk kegiatan ziarah, kunjungan dan sebagainya. Termasuk melarang sementara kedatangan tamu atau wisatawan asing.
"Kan banyak dari daerah, anak sekolah, instansi, yang menyurat ke kami, kami tolak-tolakin semua. Dan mereka mengundurkan rencana kunjungannya. Lalu yang sakit kami enggak boleh datang ke Istiqlal kalau enggak penting-penting amat," ujarnya.
Hingga Selasa (17/3). Jumlah pasien positif corona di Indonesia bertambah menjadi 172 orang. Juru bicara pemerintah khusus virus corona Achmad Yurianto menyatakan pasien meninggal dunia akibat corona berjumlah 7 orang dan 9 sudah dinyatakan sembuh. Yuri menyebut pasien terbanyak berada di wilayah Jakarta.
(rzr/fra)