Tito Puji Ridwan Kamil Tangani Virus Corona di Jawa Barat

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memuji Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang telah membentuk command center atau ruang kendali darurat penanganan virus corona atau Covid-19 di Provinsi Jawa Barat.

"Saya lihat tadi dari paparan command center yang ada. Kemudian diskusi dengan bapak gubernur, saya memberikan apresiasi yang tinggi, karena saya lihat command center di Jabar sudah terbentuk. Mudah-mudahan tempat lain sudah ada. Tapi baru saya lihat di Jabar," kata Tito di Kantor Gubernur Jawa Barat, Bandung, Jabar, Rabu (18/3).

Lihat juga: Data Pemprov: 125 Pasien Positif Corona Tersebar di Jakarta

Tito menuturkan command center Covid-19 Jawa Barat memiliki monitor besar yang menunjukkan titik penyebaran Covid-19 di Jabar. Command center itu juga memiliki aplikasi dan sistem khusus yang terhubung dengan para ketua RW di Jawa Barat untuk mencegah virus corona.

"Bahkan ada sistem yang bisa menghubungkan sampai 50 ribu lebih ketua RW. Ini efektif digunakan penyampaian hal-hal yang perlu, apa yang dilakukan, apa itu covid-19, masyarakat banyak yang belum mengerti, apa social distancing, memperkuat imunitas. Dengan command center sangat mudah," kata Tito.

Tito berharap agar kepala daerah lain meniru Pemprov Jabar yang berhasil menggerakkan command center, serta bersinergi untuk menanggulangi virus corona.

"Yang bertugas menanggulangi Covid 19 bisa sharing, diskusi dan bersatu meski harus berjarak ya karena social distancing ini," kata Tito.

Tak berhenti sampai di situ, Tito juga memberikan apresiasi kepada Pemprov Jabar yang sudah melakukan pelbagai langkah antisipasi hingga persiapan terkait penanggulangan virus corona.

Lihat juga: RS Minta Pemerintah Perhatikan Stok ADP Hadapi Pasien Corona

Tito menjelaskan bahwa Pemprov Jabar sudah melakukan mitigasi, menyiapkan rumah sakit rujukan khusus Covid-19 hingga pembentukan tim khusus untuk melakukan deteksi dini bagi penyebaran virus corona.

"Jadi ada leadership pimpinan, lalu ada unsur edukasi, tim edukasi. Dan ada tim yang melakukan deteksi dan surveillance atau tracing, lalu ada tim yang melakukan penanganan mereka yang diduga ODP atau PDP, ini sudah beliau siapkan semua," kata Tito. (rzr/wis)