Ridwan Kamil: Bogor, Depok, Bekasi Sudah Ajukan PSBB
CNN Indonesia
Rabu, 08 Apr 2020 18:54 WIB
Bandung, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pihaknya telah mengajukan lima daerah di wilayahnya terkait penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pencegahan virus corona, Rabu (8/4). Lima daerah itu adalah Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten dan Kota Bekasi, serta Kota Depok (Bodebek).
Ridwan mengatakan pengajuan status PSBB dilakukan ke Kementerian Kesehatan melalui surat permohonan PSBB Bodebek terkait penanggulangan dan menekan penyebaran virus corona.
"Surat dari lima kepala daerah sudah masuk ke Pemprov Jabar. Kemudian kami rekap dan hari ini Pemprov Jabar mengajukan PSBB untuk lima wilayah Bodebek," kata pria yang akrab disapa Emil itu di Gedung Pakuan, Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/4).
Pihaknya akan menunggu paling lama sekitar dua hari atas tanggapan dari Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
"Nanti akan di-review oleh Kementerian Kesehatan. Mudah-mudahan sehari atau dua hari keluar keputusannya," ujar Emil.
Emil pun berharap Terawan menyetujui, dan memasukkan lima wilayah itu ke dalam PSBB Klaster DKI Jakarta, sehingga namanya menjadi Klaster Jabodetabek.
Mantan Wali Kota Bandung ini menilai wilayah Bodebek harus satu klaster dengan DKI Jakarta. Sebab, data menunjukkan secara nasional 70 persen pasien Covid-19 persebarannya ada di wilayah Jabodetabek.
"Oleh karena itu, apapun kebijakan DKI Jakarta harus diikuti oleh Bodebek. Selain itu Bodebek juga nantinya bisa memberi masukan yang bisa dipertimbangkan oleh DKI Jakarta," ucapnya.
Saat ini PSBB DKI Jakarta telah disetujui Kementerian Kesehatan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun telah mengumumkan penerapannya dimulai umat (10/4). Pemberlakuan PSBB dilakukan selama 14 hari dengan catatan dapat diperpanjang.
Emil kemudian menjelaskan, dari sisi kesiapan, wilayah Bodebek sudah mempersiapkan bila PSBB nya disetujui. Pihak kepolisian pun sudah melakukan berbagai simulasi.
"PSBB ini nanti bisa diterjemahkan apakah minimal pembatasan hanya beberapa wilayah atau maksimal sampai skala kota itu tidak masalah tapi dengan status PSBB diharapkan memutus rantai penularan Covid-19," kata Emil.
Ajukan PSBB, Stok Pangan di Tangsel Diklaim Aman Tiga Bulan
Selain itu, Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel), Banten pun sudah mengajukan PSBB ke Kemenkes. Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan untuk menjamin warga bila PSBB disetujui, ketersediaan pangan di sana sudah aman setidaknya untuk tiga bulan.
"(Stok pangan) Kita desain sampe tiga bulan. Sampai Juni. Mudah-mudahan [pandemi corona] selesai di bulan Juni," ujar Benyamin saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (8/4).
Benyamin mengatakan pihaknya sudah mempertimbangkan matang-matang terkait kemungkinan penerapan PSBB di Tangsel. Bukan hanya stok kebutuhan dasar, termasuk di antaranya sarana kesehatan seperti rumah sakit, klinik, maupun Puskesmas.
Hanya saja, ia mengaku khawatir selama penerapan PSBB nantinya bakal berdampak langsung terhadap kelompok masyarakat menengah ke bawah. Untuk itu, Pemkot Tangsel pun mempersiapkan opsi pemberian santunan kepada kelompok masyarakat miskin dan rentan miskin untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka selama PSBB.
"Bagi kelompok-kelompok miskin, rentan, kelompok tertentu yang sekarang ini sedang kita selesaikan pendataannya. Itu aja yang kita khawatirkan," katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan telah mengirim surat ke Pemprov Banten agar disampaikan ke Kemenkes soal penerapan PSBB di wilayah itu. Ia juga mengaku pihaknya sudah melakukan kajian dan analisis untuk mengantisipasi dampak dari penerapan itu.
"Sekarang kami menunggu arahan dari provinsi. Analisa di tingkat kota sudah kita laksanakan jika PSBB ini dijalankan," ujar Airin.
Tangsel kini tercatat sebagai wilayah dengan angka kasus positif Covid-19 tertinggi di Provinsi Banten dengan 90 kasus positif per Selasa (7/4). Tangsel berada di atas Kota Tangerang dengan 47 kasus positif dan Kabupaten Tangerang dengan 37 positif.
Dengan angka kasus positif tertinggi, Tangsel namun demikian mencatatkan angka kesembuhan paling rendah dibanding dua wilayah yang menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di Banten. Data terakhir mencatat jumlah pasien sembuh di Tangsel berjumlah dua kasus sembuh.
(hyg, thr/kid)
[Gambas:Video CNN]
Ridwan mengatakan pengajuan status PSBB dilakukan ke Kementerian Kesehatan melalui surat permohonan PSBB Bodebek terkait penanggulangan dan menekan penyebaran virus corona.
"Surat dari lima kepala daerah sudah masuk ke Pemprov Jabar. Kemudian kami rekap dan hari ini Pemprov Jabar mengajukan PSBB untuk lima wilayah Bodebek," kata pria yang akrab disapa Emil itu di Gedung Pakuan, Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti akan di-review oleh Kementerian Kesehatan. Mudah-mudahan sehari atau dua hari keluar keputusannya," ujar Emil.
Mantan Wali Kota Bandung ini menilai wilayah Bodebek harus satu klaster dengan DKI Jakarta. Sebab, data menunjukkan secara nasional 70 persen pasien Covid-19 persebarannya ada di wilayah Jabodetabek.
"Oleh karena itu, apapun kebijakan DKI Jakarta harus diikuti oleh Bodebek. Selain itu Bodebek juga nantinya bisa memberi masukan yang bisa dipertimbangkan oleh DKI Jakarta," ucapnya.
Saat ini PSBB DKI Jakarta telah disetujui Kementerian Kesehatan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun telah mengumumkan penerapannya dimulai umat (10/4). Pemberlakuan PSBB dilakukan selama 14 hari dengan catatan dapat diperpanjang.
Emil kemudian menjelaskan, dari sisi kesiapan, wilayah Bodebek sudah mempersiapkan bila PSBB nya disetujui. Pihak kepolisian pun sudah melakukan berbagai simulasi.
"PSBB ini nanti bisa diterjemahkan apakah minimal pembatasan hanya beberapa wilayah atau maksimal sampai skala kota itu tidak masalah tapi dengan status PSBB diharapkan memutus rantai penularan Covid-19," kata Emil.
 (CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi) |
Selain itu, Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel), Banten pun sudah mengajukan PSBB ke Kemenkes. Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan untuk menjamin warga bila PSBB disetujui, ketersediaan pangan di sana sudah aman setidaknya untuk tiga bulan.
"(Stok pangan) Kita desain sampe tiga bulan. Sampai Juni. Mudah-mudahan [pandemi corona] selesai di bulan Juni," ujar Benyamin saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (8/4).
Benyamin mengatakan pihaknya sudah mempertimbangkan matang-matang terkait kemungkinan penerapan PSBB di Tangsel. Bukan hanya stok kebutuhan dasar, termasuk di antaranya sarana kesehatan seperti rumah sakit, klinik, maupun Puskesmas.
Hanya saja, ia mengaku khawatir selama penerapan PSBB nantinya bakal berdampak langsung terhadap kelompok masyarakat menengah ke bawah. Untuk itu, Pemkot Tangsel pun mempersiapkan opsi pemberian santunan kepada kelompok masyarakat miskin dan rentan miskin untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka selama PSBB.
"Bagi kelompok-kelompok miskin, rentan, kelompok tertentu yang sekarang ini sedang kita selesaikan pendataannya. Itu aja yang kita khawatirkan," katanya.
"Sekarang kami menunggu arahan dari provinsi. Analisa di tingkat kota sudah kita laksanakan jika PSBB ini dijalankan," ujar Airin.
Tangsel kini tercatat sebagai wilayah dengan angka kasus positif Covid-19 tertinggi di Provinsi Banten dengan 90 kasus positif per Selasa (7/4). Tangsel berada di atas Kota Tangerang dengan 47 kasus positif dan Kabupaten Tangerang dengan 37 positif.
Dengan angka kasus positif tertinggi, Tangsel namun demikian mencatatkan angka kesembuhan paling rendah dibanding dua wilayah yang menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di Banten. Data terakhir mencatat jumlah pasien sembuh di Tangsel berjumlah dua kasus sembuh.
[Gambas:Video CNN]
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK