Jakarta, CNN Indonesia --
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (
PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM) Kasbani menyatakan suara dentuman dan gemuruh di wilayah Jakarta hingga Jawa Barat pada Sabtu (11/4) pada dini hari tadi bukan berasal dari erupsi Gunung
Anak Krakatau.
Kasbani mengakui Gunung Anak Krakatau memang terjadi erupsi tipe Strombolian pada pukul 00.03 dini hari tadi dengan ketinggian 500 meter. Meski demikian, Kasbani menegaskan Pos Pemantauan Gunung Api di Pasauran, Carita tak mendengar suara dentuman tersebut.
"Kalau terkait dengan Gunung Anak Krakatau dari pos yang lebih dekat saja tidak terdengar dentumannya," kata Kasbani kepada
CNNIndonesia.com, Sabtu (11/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Kasbani juga tak merinci fenomena alam apa yang terjadi saat dentuman itu terjadi pada malam tadi.
Dwikorita Karnawati, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), yang dihubungi terpisah menyatakan tak ada kejadian gempa bumi signifikan saat terjadinya dentuman dan gemuruh di wilayah Jakarta hingga Jawa Barat pada Sabtu dini hari. Hal itu ia katakan berdasarkan hasil pemantauan gempa bumi yang dilakukan Stasiun Geofisika BMKG di Bandung pada malam tadi.
"Dilaporkan tidak ada kejadian gempa signifikan," kata Dwikorita kepada
CNNIndonesia.com, Sabtu (11/4).
Sebelumnya Ahli vulkanologi sekaligus mantan Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono menyatakan dentuman dan gemuruh yang dirasakan warga diyakini dari aktivitas Gunung Anak Krakatau.
Menurut Surono, kedua hal itu bisa tidak dirasakan di daerah tertentu disebabkan kondisi tekanan udara yang mempengaruhi perjalanan gelombang suara dari sumber menembus partikel udara.
(rzr/fea)
[Gambas:Video CNN]