Mudik Dilarang, Mobilitas Warga di Jabodetabek Dibolehkan
CNN Indonesia
Rabu, 22 Apr 2020 17:50 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo menyatakan tak ada pembatasan mobilitas warga yang berada di wilayah Jabodetabek. Hal ini menanggapi larangan mudik yang ditetapkan pemerintah.
Sambodo menegaskan larangan yang diberlakukan adalah mobilitas warga yang akan keluar dari wilayah Jabodetabek saja.
"Untuk warga di wilayah Jabodetabek masih boleh," kata Sambodo kepada CNNIndonesia.com, Rabu (22/4).
Dengan demikian, warga Depok, Bogor, Bekasi, Tangerang, masih bisa pergi ke wilayah Jakarta. Begitu juga sebaliknya.
Hal itu, kata Sambodo, tak lepas dari banyaknya warga di kota penyangga yang bekerja di Jakarta. Mobilitas orang di wilayah Jabodetabek masih diperbolehkan.
Kendati demikian, lanjut Sambodo, pihaknya masih menunggu aturan detail dari pemerintah pusat berkaitan dengan kebijakan larangan mudik.
"Kita masih nunggu detailnya dari Kemenhub itu seperti apa," ucap Sambodo.
Meski tak dilarang, Sambodo mengingatkan agar warga tetap mengikuti aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), khususnya di sektor transportasi.
Apalagi, saat ini seluruh wilayah Jabodetabek telah menerapkan PSBB untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Aturan PSBB di sektor transportasi itu antara lain pemakaian masker hingga pembatasan jumlah penumpang.
"Iya mengikuti PSBB, jadi PSBB berlaku kemudian bersamaan dengan larangan mudik," ujar Sambodo.
Sebelumnya, pemerintah pusat resmi melarang masyarakat mudik ke kampung halaman pada Idul Fitri tahun ini demi mencegah penyebaran virus corona di berbagai daerah. Larangan berlaku mulai Jumat 24 April.
Atas dasar itu, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah menyiapkan 19 pos pengamanan terpadu untuk menyekat dan mengawasi lalu lintas orang keluar maupun masuk wilayah Jabodetabek.
Pos pengamanan terpadu tersebar di sejumlah lokasi, antara lain di pintu tol Kota Tangerang, Tangerang Selatan, Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi.
Selain itu, Ditlantas Polda Metro Jaya juga akan menutup ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek Elevated dalam rangka kebijakan pelarangan mudik. (dis/pmg)
[Gambas:Video CNN]
Sambodo menegaskan larangan yang diberlakukan adalah mobilitas warga yang akan keluar dari wilayah Jabodetabek saja.
"Untuk warga di wilayah Jabodetabek masih boleh," kata Sambodo kepada CNNIndonesia.com, Rabu (22/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu, kata Sambodo, tak lepas dari banyaknya warga di kota penyangga yang bekerja di Jakarta. Mobilitas orang di wilayah Jabodetabek masih diperbolehkan.
"Kita masih nunggu detailnya dari Kemenhub itu seperti apa," ucap Sambodo.
 Infografis 19 Pos Pengamanan Larangan Mudik. (CNN Indonesia/Basith Subastian) |
Meski tak dilarang, Sambodo mengingatkan agar warga tetap mengikuti aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), khususnya di sektor transportasi.
Apalagi, saat ini seluruh wilayah Jabodetabek telah menerapkan PSBB untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Aturan PSBB di sektor transportasi itu antara lain pemakaian masker hingga pembatasan jumlah penumpang.
"Iya mengikuti PSBB, jadi PSBB berlaku kemudian bersamaan dengan larangan mudik," ujar Sambodo.
Sebelumnya, pemerintah pusat resmi melarang masyarakat mudik ke kampung halaman pada Idul Fitri tahun ini demi mencegah penyebaran virus corona di berbagai daerah. Larangan berlaku mulai Jumat 24 April.
Atas dasar itu, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah menyiapkan 19 pos pengamanan terpadu untuk menyekat dan mengawasi lalu lintas orang keluar maupun masuk wilayah Jabodetabek.
Pos pengamanan terpadu tersebar di sejumlah lokasi, antara lain di pintu tol Kota Tangerang, Tangerang Selatan, Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi.
Selain itu, Ditlantas Polda Metro Jaya juga akan menutup ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek Elevated dalam rangka kebijakan pelarangan mudik. (dis/pmg)
[Gambas:Video CNN]
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK